IQNA melaporkan seperti dilansir addustour.com, sejumlah besar pemukim Zionis menyerang Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan pasukan Israel pagi ini, 7 September, dan menodai kesucian tempat mulia ini.
Menurut Kantor Wakaf Islam Quds, sekitar 131 warga memasuki Masjid Al-Aqsa hari ini dari Bab al-Mugharabah (Gerbang Dung), yang dikendalikan oleh pasukan Israel, dan berpatroli di halaman masjid, yang disambut dengan kemarahan dan protes dari jamaah Muslim.
Menurut para saksi mata, sejumlah pemukim Zionis mencoba untuk melakukan ritual keagamaan mereka di depan Masjid Sakhrah, Yang disambut dengan campur tangan para penjaga Kantor Wakaf Islam dan protes dari para jamaah Muslim, dan memicu ketegangan intensif antara mereka dan Palestina.
Rezim Zionis telah mengizinkan pemukim Zionis untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa sejak tahun 2003.
Dalam video di bawah ini, Anda dapat melihat patroli para pemukim di area Masjid Al-Aqsha dengan kehadiran pasukan militer zionis.
Penutupan pintu haram Ibrahim untuk para jamaah
Di sisi lain, milisi Zionis menutup semua serambi dan halaman haram suci Ibrahimi di kota Hebron untuk para jamaah pada hari Selasa, dengan dalih mengadakan awal tahun Ibrani.
Syekh Hifthi Abu Sneineh, direktur kuil Ibrahimi, mengatakan dalam hal ini: "Penjajah Zionis menutup haram Ibrahimi hari ini dengan dalih mengadakan acara untuk menandai awal tahun Yahudi Ibrani, dan penutupan ini akan berlanjut hingga 10 PM."
Ahmad Saeed al-Tamimi, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, juga mengatakan bahwa penutupan tempat suci Ibrahimi dan agresi terus-menerus dari penjajah dan pemukim Zionis di tempat suci itu merupakan tantangan nyata bagi orang Arab dan Muslim serta tindakan berbahaya terhadap kebebasan beribadah dan pelanggaran yang jelas dari Piagam HAM dan kesepakatan internasional yang menekankan tidak menistakan kesucian tempat-tempat suci.
Al-Tamimi meminta negara-negara di dunia untuk mengakhiri penindasan dan ketidakadilan ini dan untuk menghentikan serangan penjajah Zionis terhadap rakyat Palestina yang tertindas. (hry)