IQNA melaporkan seperti dilansir al-Youm7, Syekh Ahmed Al-Tayyib menjamu Amr Elleithy, Presiden Persatuan Radio Islam, dan delegasi pendampingnya pada hari Minggu, 12 September.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas peningkatan kerjasama dan komunikasi di semua kegiatan keagamaan dan media, yang memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk memahami agama, serta menggunakan pengalaman Universitas dan institusi-institusi Al-Azhar.
Lebih lanjut, disepakati untuk mengadakan konferensi para pemimpin radio Alquran di bawah pengawasan Al-Azhar dan dengan partisipasi Persatuan Radio Islam pada Februari 2022, yang akan dimulai pada akhir Februari tahun ini.
Ketua Persatuan Radio Islam juga setuju dengan Syekh Al-Azhar bahwa Ahmed al-Tayyib akan mengetengahkan kumpulan pesan-pesan media dan keagamaan untuk disiarkan di saluran dan radio yang aktif di Persatuan Radio Islam.
Syekh Al-Azhar juga sepakat untuk mengadakan kursus pelatihan bagi staf media Persatuan Radio Islam di Al-Azhar, dan juga disepakati bahwa Al-Azhar akan memperkenalkan tim mubaligh yang fasih dalam berbagai bahasa untuk mempresentasikan program keagamaan di saluran dan radio persatuan.
Di akhir pertemuan, ketua Persatuan Radio Islam, dengan mengungkapkan kepuasannya atas pertemuan dengan Syekh Al-Azhar, menekankan pentingnya peran lembaga ini dan misi sejarahnya sejak berdirinya.
Persatuan Radio Negara-Negara Islam didirikan pada tahun 1975 untuk merealisasikan tujuan Organisasi Kerjasama Islam dan dengan persetujuan para peserta Konferensi Keenam Menteri Luar Negeri Negara-negara Islam.
Persatuan ini bermarkas di Jeddah, Arab Saudi, dan memiliki delegasi dan perwakilan di negara-negara anggota. (hry)