IQNA melaporkan seperti dilansir pusat informasi Palestina, dalam sebuah pernyataan, Hamas memuji menteri Malaysia atas dukungan negaranya bagi rakyat Palestina dan perjuangannya yang adil melawan rezim pendudukan untuk meraih kebebasan dan kemerdekaan.
Gerakan ini juga memuji sikap bersejarah pemerintah, bangsa dan parlemen Malaysia dalam menentang normalisasi hubungan dengan rezim Zionis dan rencana Zionis berbahaya ini untuk menyusup ke wilayah tersebut dan mendominasi bangsa dan generasi mendatang.
Menlu Malaysia menegaskan pada Rabu (20/10) bahwa negaranya teguh dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menentang kelanjutan agresi Israel di wilayah tersebut.
Abdullah juga membantah klaim Israel bahwa Malaysia kemungkinan akan bergabung dengan perjanjian kompromi Abraham.
Sebelumnya, Menteri Kerjasama Regional Israel Issawi Frej mengklaim bahwa Oman, Tunisia, Qatar dan Malaysia kemungkinan akan bergabung dalam kesepakatan untuk normalisasi hubungan dengan rezim. (hry)