“Gerakan Jihad Islam Palestina dengan keras menyerang para penguasa UEA, menyebut mereka sebagai ayah angkat dari proyek normalisasi hubungan dengan rezim pendudukan, dan sekaligus mengkritik mundurnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dari sikap sebelumnya terhadap Israel,” IQNA melaporkan seperti dikutip al-Quds al-Arabi.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Mayadeen, Dawud Shahab, kepala kantor informasi Gerakan Jihad Islam, menekankan bahwa sikap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah tanda kemundurannya terhadap Israel.
"Bagaimanapun, laju proses normalisasi dengan rezim pendudukan tidak akan pernah memaksa kami untuk menyerah," katanya, dengan memprediksi bahwa tekanan akan diberikan pada Turki untuk bergerak menuju posisi meningkatkan hubungan dengan Israel.
Shahab juga dengan tajam mengkritik para penguasa Uni Emirat Arab, dengan mengatakan: "Jelas bahwa para penguasa UEA adalah ayah angkat dari rencana normalisasi hubungan."
"UEA memainkan peran berbahaya dengan bernegosiasi dengan negara-negara Arab untuk pembangunan dan kemakmuran dengan imbalan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv," kata pejabat Jihad Islam itu. (HRY)