IQNA

Organisasi Islam Malaysia: Kemunafikan AS Nampak dalam Pembicaraan Nuklir Wina

14:47 - December 06, 2021
Berita ID: 3476115
TEHERAN (IQNA) - Dewan Penasihat LSM Malaysia mengatakan, “Amerika dan Barat telah menunjukkan kemunafikan atas pelucutan senjata nuklir dalam pembicaraan nuklir Wina.”

Menurut IQNA dari Malaysia, Dewan Penasihat LSM Malaysia menulis dalam siaran pers yang ditandatangani oleh Mohd. Azmi Abdul Hamid, ketua dewan, tentang pembicaraan nuklir Iran:

“Israel sekarang telah menunjukkan karakter kolonialnya yang jelas sebagai rezim super-Amerika. Ketika rezim perdana menteri meminta Amerika Serikat untuk segera menghentikan pembicaraan nuklir Iran.

Hal ini dengan sendirinya menunjukkan bagaimana Amerika Serikat telah menjadi alat bagi Israel untuk mendikte kesepakatan nuklir Iran. Israel tampaknya mendikte Amerika Serikat bagaimana berurusan dengan Iran, bahkan dalam hal hak berdaulatnya.

Sebuah laporan oleh Badan Energi Atom Internasional menunjukkan bahwa Iran baru-baru ini mulai memperkaya uranium hingga 20% dengan sentrifugal canggih di fasilitas Fordow. Iran memiliki kedaulatan atas teknologi nuklir yang dikembangkannya.

Amerika Serikat lah yang secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai JCPOA. Presiden Amerika Serikat saat itu Donald Trump menarik diri dari perjanjian ini pada 2018. Faktanya, Iran telah mematuhi pembatasan ketat pada program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.

Kami percaya bahwa Iran memiliki hak untuk mempertahankan diri terhadap setiap serangan yang diharapkan oleh kekuatan asing. Dunia tidak boleh, dengan alasan apa pun, membiarkan Israel berperang dan mendikte tujuannya tentang kesepakatan nuklir.

Kami menyatakan solidaritas kami dengan Iran dalam mengejar haknya untuk mengejar program nuklir damai. Kami mengutuk pesan Mossad ke Iran dengan memperingatkan bahwa Republik Islam tidak akan pernah memiliki senjata nuklir. Alasan ancaman Mossad adalah untuk memastikan keamanan penuh Israel di wilayah tersebut.

Karena pembicaraan Wina belum berakhir dengan keputusan besar, Iran dengan berani mengajukan tawaran untuk diterima oleh pihak-pihak terkait. Jelas bahwa Iran masuk akal dalam argumennya untuk merundingkan pencabutan sanksi oleh Amerika Serikat. Kami menyerukan kebangkitan JCPOA untuk solusi yang adil demi kepentingan perdamaian dan kepentingan rakyat Iran.” (HRY)

 

4018435

captcha