Hamas Peringatkan Israel tentang Melanggar Garis Merah
Menurut IQNA, Basem Naim, kepala biro politik Hamas di Jalur Gaza, mengatakan setiap pelanggaran garis merah di lingkungan Syekh Jarrah atau Masjid Al-Aqsa atau di tempat lain di Yerusalem yang diduduki akan memiliki konsekuensi berbahaya dan dapat menyebabkan ketegangan baru.
Dia menambahkan bahwa Yerusalem adalah pusat konflik dan bagian dari keyakinan umat Islam dan apa yang terjadi di dalamnya tidak hanya terkait dengan penduduk Yerusalem tetapi juga masalah Palestina, Arab dan Muslim.
Menurut Middle East News; Kemarin, Israel menindak puluhan warga Palestina di lingkungan Syekh Jarrah di timur Yerusalem dan menutupi lingkungan itu dengan kantong-kantong tanah.
Protes warga setempat itu terjadi menyusul aksi "Ben Gvir", perwakilan sayap kanan Knesset Israel, yang mendirikan tenda di wilayah Palestina di Yerusalem dan mendeklarasikannya sebagai kantornya.
Di sisi lain, Zaher Jabarin, anggota biro politik Hamas, menekankan bahwa pasukan perlawanan tidak membiarkan tahanan Palestina menderita di penjara penjajah Israel dan menganggap tanggung jawab mereka untuk mencoba membebaskan mereka.
Dia mengatakan Hamas sedang memantau dengan cermat situasi tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dan memberi mereka semua fasilitas.
Menurut angka terbaru yang dirilis Januari lalu, lebih dari 4.500 tahanan Palestina ditahan di penjara-penjara Israel. (HRY)
