Menurut IQNA, acara ini berlangsung pada hari kemarin, Selasa, 1 Maret 2022, dalam rangka peringatan 30 tahun kesyahidan Seyyed Abbas Mousavi dalam bentuk konferensi bertajuk “Seyyed Syhuhada Kami; Pemikiran dan Siroh” diselenggarakan di Beirut dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrullah menyampaikan pidatonya.
“Seyyed Abbas Mousavi percaya pada gerakan kolektif yang terorganisir, tertib dan partisan dan, setelah kesyahidan Mohammad Baqir Sadr dan Imam Khomeini, para pemimpinnya, sangat mendukung persatuan Muslim lintas Syiah dan Sunni,” ucap Sayyid Hasan Nasrullah.
Menurut jaringan berita Al-Alam, sekretaris jenderal Hizbullah di Lebanon mengatakan: "Syahid Mousavi percaya pada Palestina, memerangi musuh dan membangun hubungan yang kuat dengan penduduk kamp dan para pemimpin otoritas Palestina."
“Syahid Abbas Mousavi mendukung Republik Islam Iran, membelanya dan percaya bahwa Iran adalah negara dengan kedaulatan independen,” imbuhnya.
Mengacu pada perang di Ukraina, Sayyid Hasan Nasrallah mengatakan: “Kami mengikuti perang antara Rusia dan Ukraina dan belajar dari apa yang terjadi di sana, ketika Amerika Serikat menginvasi dan menghancurkan Irak dan membunuh ratusan ribu orang, bagaimana dunia bekerja dan bagaimana bekerja di Ukraina hari ini?
Dia menambahkan, kami melihat bahwa Barat, karena Amerika Serikat yang kuat dan menindas, bungkam tentang penindasannya, terutama di Afghanistan, terutama ketika menyita properti rakyat negara ini.
Sekjen Hizbullah menyatakan: "Salah satu pelajaran terpenting hari ini adalah tanggung jawab Amerika Serikat atas apa yang terjadi di Ukraina, karena Amerika Serikat adalah pelaku utama dalam menyeret situasi di Ukraina ke tahap saat ini."
Di penghujung Sayyid Hasan Nasrullah menegaskan, "Amerika Serikat adalah salah satu yang memaksa Ukraina untuk mengambil tindakan provokatif dan tidak membantu untuk membangun solusi diplomatik dan tidak melakukan apa-apa."
Perlu disebutkan bahwa Seyyed Abbas Mousavi adalah salah satu pendiri Hizbullah di Lebanon. Ia lahir pada tanggal 25 November 1931, di desa Nabi Seth yang terletak di Bekaa dan melakukan perjalanan ke desa Jibchit untuk acara haul Syekh Raghib Harb, rohaniawan Syiah dan setelah memberikan pidato, ia berangkat ke Beirut. Helikopter rezim Zionis menyerang konvoi mobil Seyed Abbas Mousavi, menargetkan dia, membunuh dia, putra dan istrinya.
Pada saat syahid, ia adalah sekretaris jenderal kedua Hizbullah untuk mengemban tanggung jawab tersebut setelah Syekh Sobhi al-Tufaili. Setelah kesyahidannya, Sayyid Hasan Nasrullah yang mengemban kepemimpinan Hizbullah di Lebanon dan sampai hari ini. (HRY)