“Kunjungan Syekh Al-Azhar ke Kazakhstan akan berlangsung pada pertengahan September tahun ini, dan Syekh Ahmad Al-Tayeb akan membuka konferensi ketujuh para pemimpin agama dalam rangka mengkaji peran para pemimpin agama dalam perkembangan spiritual dan sosial umat manusia di masa pasca-corona,” menurut Iqna, mengutip sumber-sumber Mesir.
Februari lalu, Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, secara resmi mengundang Syekh Al-Azhar untuk berpartisipasi dalam konferensi ini dan membukanya, dan undangan ini disampaikan kepada Ahmad al-Tayeb oleh Ketua Senat Kazakhstan, Mulan Asembaeva.
Pelaksanaan pertemuan dan kegiatan, termasuk pertemuan dengan Presiden dan Ketua Parlemen Kazakhstan, pertemuan dengan para pemimpin agama dan tokoh masyarakat dan parlemen negara ini dengan tujuan membahas solusi untuk kerjasama Islam bersama, dialog agama dan topik terkait telah diumumkan sebagai bagian rencana Syekh Al-Azhar dalam perjalanan ini.
Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional ke-7 dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 13 dan 14 September dan pertemuan sekretariat kongres ini akan diadakan pada tanggal 11 dan 12 September di Nur-Sultan, ibukota Kazakhstan.
Pertemuan sekretaris Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional Kazakhstan diadakan setiap tahun dan Dewan Pemimpin Agama Kongres ini diadakan di Kazakhstan setiap tiga tahun sekali. Tujuan utama dari kongres ini adalah untuk mengembangkan perdamaian dan hidup berdampingan secara damai di antara para pemeluk agama di dunia.
Republik Islam Iran adalah anggota sekretariat, kelompok kerja dan dewan pemimpin agama dari kongres ini dan berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuannya. (HRY)