IQNA

Pengenalan Tafsir dan Para Mufasir/ 3

Tafsir Noor; Sebuah Upaya untuk Membuat Alquran Mudah Dipahami

11:08 - September 08, 2022
Berita ID: 3477284
TEHERAN (IQNA) - Tafsir Noor telah membahas semua surah Alquran dan menurut penulis, tujuan dari penyusunan tafsir ini adalah untuk mengambil pelajaran dari Alquran dalam bentuk tanda dan pesan.

Pada zaman dahulu, karya-karya yang dihasilkan oleh para mufasir dunia Islam ditujukan untuk para audien ulama dan pakar. Namun, beberapa mufasir dan pelajar Alquran era kontemporer berpikir untuk menghadirkan karya-karya Alquran untuk khalayak umum sehingga mereka yang tertarik dengan Alquran bisa mendapatkan teks yang sederhana dan ringkas untuk memahami ayat-ayat penjelas Alquran.

Salah satu karya yang disusun dengan motif ini adalah "Tafsir Noor" yang disusun oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Mohsen Qaraati.

Tentang Ayatullah Mohsen Qaraati

Ayatullah Mohsen Qaraati lahir pada tahun 1945 di Kashan, Iran. Qaraati memasuki hauzah ilmiah Kashan pada usia empat belas tahun dan setelah satu tahun dia pergi ke hauzah ilmiah Qom dan Najaf. Sebagian besar popularitas Qaraati adalah karena partisipasinya dalam program "Darsha-i az Alquran/Beberapa Pelajaran dari Alquran", yang mulai mengudara pada 1359 di saluran TV1 nasional Iran dan berlanjut hingga hari ini.

Ayatullah Mohsen Qaraati sangat produktif di bidang penulisan dan sejauh ini lebih dari 60 karya telah diterbitkan olehnya dalam berbagai topik; Tafsir ayat-ayat agama dan kehidupan, 300 poin dalam manajemen Islam, tafsir Alquran untuk kaum muda, jalan pertumbuhan, seribu satu poin dari Alquran dan seratus lima puluh topik dari Alquran dan hadis adalah beberapa dari karya-karya ini.

Metode Penulisan Tafsir Noor

Metode penulisan dan penyusunan Tafsir Noor yang dilakukan atas kerjasama sekelompok peneliti antara lain Seyyed Javad Beheshti, Mahmoud Motavassel, Hassan Dehshiri dan Rahmatullah Jafari, pada awalnya beberapa rekan penulis mengekstrak poin-poin dari tafsir yang dipilih dan menyodorkannya ke dalam bentuk tulisan pada sang penulis. Tafsiran tersebut adalah: Fi-Dzilal al-Qur'an (Sayyid Qutb), Maraghi, Tafsir Kabir (Fakhr Razi), Tafsir Qurthubi, Majmaal Al-Bayan, Nur al-Saqalain, Shafi, al-Mizan, Nemuneh, al-Kasyaf, Atyab al-Bayan dan al-Furqan.

Selain mempelajarinya, penulis juga meneliti dan sesuai dengan kebutuhan keagamaan masyarakat, ia menulis pesan-pesan strategis Alquran untuk generasi sekarang dalam bentuk tanda dan pesan ayat, dalam prosa sederhana dan lugas, dan dalam dalam beberapa kasus dia berbagi pandangannya, berdiskusi dan bertukar pendapat dengan beberapa pemuka hauzah. Tulisannya diedit setelah dipresentasikan di program radio Ayene Wahyu dan diberi review akhir sebelum diterbitkan.

Salah satu keunggulan Tafsir Noor adalah di dalamnya tidak memakai istilah-istilah teknis, sastra, fikih, teologis dan filosofis, dan hanya pelajaran dari Alquran yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa hidup di dunia yang diberikan dalam bentuk tanda dan pesan.

Poin lainnya adalah bahwa sebagian besar pesan dan pelajaran telah digunakan dari teks-teks tafsir Syiah dan Sunni, dan beberapa poin berasal dari penulis atau rekan. Fitur lain dari karya ini adalah meskipun singkat, ia juga memiliki pembahasan-pembahasan topikal.

Dalam satu kalimat, tafsir ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan fasih yang dapat digunakan oleh kalangan umum, dan mencakup semua ayat-ayat Alquran, dan fitur terpentingnya adalah pesan singkat dan praktis yang membuka jalan bagi kehidupan dan dapat diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa hidup di dunia.

Metode Tafsir Ayat

Cara penyajian tafsirnya adalah isi pembahasan dibagi menjadi empat bagian. Di bagian pertama teks, satu ayat terkait atau lebih yang diberikan bersama dengan terjemahannya. Pada bagian kedua, setelah penerjemahan, dikemukakan beberapa poin ayat, antara lain penjelasan asal-usul dan terjemahan kata-kata bermasalah dari ayat tersebut, penjelasan sya’nu nuzul yang penting dalam memahami isi ayat tersebut, penjelasan ayat-ayat yang berkaitan dengan ayat yang berdampak pada pemahaman tematik Alquran, dan penjelasan riwayat terkait dengan ayat, dimana pada bagian ini, karena banyaknya riwayat, cukup menyebutkan beberapa contoh saja.

Pada bagian ketiga, pesan-pesan dari ayat-ayat yang menjadi tujuan utama penulis tafsir ini, juga ditulis pada bagian ini. Bagian keempat meliputi catatan kaki, di mana disebutkan alamat ayat-ayat dan riwayat-riwayat serta isi yang berkaitan dengan ayat tersebut yang tidak dapat dijelaskan dalam bentuk poin dan pesan. (HRY)

captcha