IQNA

Pengenalan Tafsir dan Para Mufasir/ 12

Ruh al-Ma’ani; Tafsir Ahlusunah Paling Rinci

9:31 - December 21, 2022
Berita ID: 3477767
TEHERAN (IQNA) - Ruh al-Ma'ani adalah tafsir yang paling luas dan paling komprehensif dari jenisnya di kalangan Ahlusunah. Karya ini dengan setia mengungkapkan pandangan masa lalu dan dianggap sebagai ringkasan dari interpretasi sebelumnya.

Menurut Iqna, Ruh al-Ma’ani fi Tafsir Alquran al-Azim wa al-Sab’u al-Matsani” karya Mahmud bin Abdullah Alusi merupakan salah satu tafsir Ahlusunah dalam bahasa Arab yang panjang dan detail. “Ruh al-Ma’ani” adalah tafsir rasional dan ijtihad yang mengambil metode sastra.

Tafsir Alusi merupakan tafsir paling ekstensif yang ditulis setelah Tafsir Imam Fakhrur Razi dengan cara lama, dan bisa dikatakan merupakan Tafsir Razi versi kedua, namun diterbitkan dalam enam belas jilid dengan sedikit perubahan. Tafsir ini adalah ensiklopedia penjelasan yang panjang dan rinci yang hampir di luar ruang lingkup dan batasan tafsir.

Tentang Penulis

Abu al-Tsana Sayyid Mahmoud Syihabuddin Afandi (1217-1270 H/1854-1802 M) adalah seorang ahli fikih, mufasir, penulis dan ulama Baghdad.

Sayyid Mahmoud belajar dengan ayahnya dan sekelompok pengajar sastra sejak dia masih kecil, dan karena kecerdasan dan ingatannya yang kuat, dia berkembang pesat dalam memperoleh pengetahuan.

Dia segera menjadi salah satu guru besar dan dijuluki "Allamah". Dia, yang bermazhab Syafi'i, menjadi mufti mazhab Hanafi pada tahun 1832 M karena pengetahuannya tentang fikih mazhab lain, dan mungkin condong ke pendapat Abu Hanifah.

Motivasi penulis

Al-Alusi menulis dalam pengantar tafsinya bahwa sejak masa kecilnya dia berusaha untuk menemukan rahasia Alquran dan memintanya kepada Allah. Dia meninggalkan masa kanak-kanak dan permainannya, serta remaja dan nafsunya, dan sibuk dengan pemikiran ini.

Dia menghabiskan masa mudanya mempelajari Alquran sampai Allah memberinya kesempatan ini dan sebelum usia 20 tahun, dia menulis "Daqaiq al-Tafsir" tentang pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Alquran.

Dia mulai menulis tafsir pada usia 43 tahun dan menyelesaikannya pada tahun 1850 dan menamakannya "Ruh al-Ma'ani fi Tafsir Alquran al-Azim wa al-Sab’u al-Mathani".

Ciri-ciri Tafsir Ruh al-Ma'ani

Ruh al-Ma'ani adalah tafsir yang paling luas dan paling komprehensif dari jenisnya di kalangan Ahlusunah. Karya ini dengan setia mengungkapkan pandangan masa lalu dan dianggap sebagai ringkasan dari tafsir sebelumnya. Al-Alusi telah menggunakan banyak tafsir seperti Ibnu Attiyah, Abu Hayyan, Kasyaf, Abu Al Saud, Baidhawi, Fakhrur Razi dan lain-lain, dan sambil mengutip pandangan mereka, ia juga mengkritik pandangan mereka.

Dia mendapat banyak manfaat dari imam Fakhrur Razi dan mungkin mengkritik beberapa bagian artikel Ar-Razi. (HRY)

Kunci-kunci: Tafsir Alquran ، Alosi ، Tafsir Terinci
captcha