Idris bin Ahmad, Menteri Agama Malaysia, di sela-sela acara pembukaan Musabaqoh Alquran Internasional negara ini, dalam wawancaranya dengan koresponden IQNA di Kuala Lumpur, mengatakan: “Tahun ini, Kementerian Agama Negeri Malaysia memutuskan dengan menghapus bidang hafalan dari musabaqoh ini, menggelar event Alquran terbesarnya yang telah sukses digelar sebanyak 61 kali, hanya di bidang qiraat, dengan mempertimbangkan pembatasan yang disebabkan oleh Corona, risiko terhadap kesehatan tamu kami selama periode kompetisi ini lebih kecil.”
Dengan menekankan bahwa sejak enam bulan terakhir, Kementerian Agama Malaysia telah menyelenggarakan putaran musabaqoh ini dengan sangat serius, ia menjelaskan: “Tahun ini, lebih dari tiga puluh negara diundang untuk berpartisipasi dalam musabaqoh ini, dan saat ini 21 perwakilan dari negara-negara telah hadir dalam musabaqoh.”
Lebih lanjut, Menteri Agama Malaysia menekankan perlunya menjaga nilai-nilai Islam seperti persatuan dan integritas Islam dan menyatakan kami selalu berusaha mengumpulkan umat Islam dari seluruh dunia di bawah payung Alquran dengan mengadakan musabaqoh ini untuk menggambarkan Islam dan Muslim yang sebenarnya, yang jauh dari ekstremisme.
Idris bin Ahmad lebih lanjut dengan mengucapkan terima kasih atas kehadiran tim pemberitaan IQNA dalam musabaqoh internasional ke 62 negeri ini, berterimakasih atas upaya media ini dalam menginformasikan dan memproduksi konten Alquran berbasis moderasi dalam berbagai bahasa dunia, termasuk bahasa Melayu, serta mengapresiasi atensi konsulat budaya Iran di Malaysia dengan partisipasi dalam program Alquran negara ini. (HRY)