Menurut laporan IQNA, penjurian tahap awal dimulai pada Minggu, 15 januari di bidang qiraat tahkik, qiraat tartil, dan hafalan seluruh Alquran, dan dengan tinjauan karya-karya 80 negara.
Moto musabaqoh ini adalah "Satu Kitab, Satu Umat", seperti yang sebelumnya, dan ini menunjukkan bahwa Republik Islam tetap menjaga persatuan dan persaudaraan dengan negara-negara Muslim.
Penjurian babak-babak pendahuluan musabaqoh Alquran internasional Republik Islam Iran ke-39 bagian laki-laki dilakukan secara virtual dan dengan pembentukan juri di Masyhad dari 15 hingga 17 Januari.
Pada tahap ini, file video peserta telah direkam dan diterima dengan koordinasi kedutaan dan konsultasi budaya Republik Islam Iran, Jamiah al-Mustafa (saw) dan lembaga Alquran, dan tahap akhir pengeditannya telah dilakukan oleh editor radio dan televisi negara.
Musabaqoh ini diselenggarakan di Masyhad dan pada tahap ini, file video hasil rekaman para peserta akan diputar untuk dievaluasi oleh juri secara langsung.
Dalam musabaqoh ini, juara pertama bidang qiraat dan hafalan akan mendapatkan satu milyar lima ratus juta Rial, juara kedua satu milyar Rial dan juara ketiga 900 juta Rial, dan di bidang tartil juara pertama mendapatkan sembilan ratus juta Rial, juara kedua mendapatkan tujuh ratus juta Rial dan juara ketiga mendapatkan lima ratus juta Rial, yang sesuai dengan himbauan Rahbar, untuk menghapus mata uang asing dan memperhatikan mata uang nasional serta kebijakan ekonomi resistensi mata uang telah dihilangkan dalam musabaqoh internasional. (HRY)