Kajian Pergerakan Jemaah Masjidil Haram dari Titik Tertinggi Menara Jam di Makkah
“Analisis dan investigasi ini dilakukan dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis metode perpindahan dan pergerakan jemaah haji, memprediksi gangguan dan kesulitan, serta mengkaji solusi yang ada,” menurut Iqna, mengutip Al-Khalij 365.
Rayan Al-Saqati, Direktur Jenderal Departemen Bimbingan dan Pengelompokan Jemaah, menyatakan, langkah ini diambil sejalan dengan pengembangan dan penyusunan rencana lapangan dan menyelaraskannya dengan realitas dan kemampuan yang ada, dan itu terus menerus selama 6 jam.
Menurutnya, hasil analisis survei lapangan ini akan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Bimbingan dan Pengelompokan Jemaah Masjidil Haram dalam beberapa hari mendatang.
Tindakan ini diambil dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah atas nama seluruh pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Memprediksi pola perilaku jemaah dalam batas-batas Masjidil Haram dan mengambil langkah-langkah untuk memfasilitasi pergerakan ini, termasuk pengelompokan yang optimal dan pengaturan jadwal lalu lintas di berbagai halaman Masjidil Haram, adalah salah satu langkah terpenting untuk mencegah kejadian tragis dalam hal ini.
Ritual haji telah berkali-kali mengalami peristiwa pahit dan mematikan karena pergerakan tiba-tiba massa besar jemaah dan akibatnya, banyak yang terjebak dan meninggal. (HRY)
