“Kalangan politik dan media rezim Zionis mengumumkan proyek baru oleh Eli Cohen, menteri luar negeri rezim ini, yang menurutnya rezim ini, dengan tujuan memerangi organisasi yang aktif memboikot Zionis, akan melakukan aktivitas tertentu dalam jejaring sosial,” menurut Iqna, mengutip Arabi 21.
Reporter Maariv Anna Persky menulis: “Cohen saat ini meluncurkan proyek periklanan yang disebut "Duta Digital" di mana para pemberi pengaruh media sosial akan berpartisipasi dalam mempropagandakan posisi Israel di luar rezim. Salah satu tokoh yang diusulkan untuk program ini adalah Youssef Haddad, yang merupakan salah satu pembela posisi rezim pendudukan, dan Kementerian Luar Negeri rezim ini telah memulai kontak dengannya terkait partisipasinya dalam proyek ini.”
Persky menambahkan motivasi Kementerian Luar Negeri Israel untuk memulai proyek ini adalah pengaruh kuat yang diperoleh jejaring sosial dalam masalah politik dan diplomatik serta memiliki kemampuan untuk menjangkau jutaan audiens.
“Dengan rencana baru Cohen, sekitar enam duta digital akan ditunjuk selama tahun depan, yang akan bekerja di jejaring sosial untuk mempropagandakan posisi rezim pendudukan dengan tujuan melawan organisasi yang aktif di bidang sanksi dan delegitimasi rezim ini,” tegasnya.
Proyek propaganda baru Israel ini mengungkap tantangan yang dihadapi rezim ini di dunia maya, yang menyebabkan dia mencari bantuan dari jejaring sosial untuk menghadapi narasi rakyat Palestina tentang insiden-insiden di Palestina.
Pada saat yang sama, rezim pendudukan mengklaim bahwa kampanye propaganda ini adalah "senjata paling ampuh" dalam apa yang disebutnya "perang informasi" dan merupakan satu-satunya medan perang di mana mereka mengaku kalah.
Tim influencer Israel ini akan mengadakan sesi pelatihan untuk melawan citra negatif rezim ini dalam opini publik internasional, dan akan bekerja dengan influencer Yahudi di luar wilayah pendudukan untuk secara khusus menangani aktivitas blogger Palestina dan pendukung mereka di media sosial. (HRY)