IQNA

OKI Kecam Serangan Rezim Zionis ke Masjid Al-Aqsa

18:27 - May 22, 2023
Berita ID: 3478407
TEHERAN (IQNA) - Dalam sebuah pernyataan, Organisasi Kerjasama Islam mengutuk keras serangan terhadap Masjid Al-Aqsa oleh otoritas Israel dan pemukim Zionis, Kamis (18 Mei).

“Dengan mengeluarkan sebuah pernyataan, Organisasi Kerjasama Islam mengutuk keras serangan terus-menerus kelompok pemukim ekstremis di Masjid Al-Aqsa,” menurut Iqna, mengutip Anadolu.

Ribuan sayap kanan Israel berkumpul di Yerusalem Timur yang diduduki kemarin, 18 Mei, untuk pawai tahunan yang disebut "Hari Bendera", yang diadakan tahun ini di tengah meningkatnya ketegangan.

Dalam pernyataannya, Organisasi Kerjasama Islam mengutuk serangan dan penodaan halaman Masjid Al-Aqsa oleh kelompok pemukim ekstremis, menteri pemerintah pendudukan Israel dan anggota Knesset yang didukung oleh pasukan pendudukan Israel dan pelaksanaan ritual rasis Talmud di kawasan masjid ini.

Organisasi tersebut juga menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa dan hukum internasional.

Pernyataan tersebut menyatakan, Organisasi Kerjasama Islam mengutuk apa yang disebut "pawai bendera" yang diselenggarakan oleh asosiasi Zionis di lingkungan kota Quds yang diduduki dan menekankan bahwa kota ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah Palestina yang diduduki pada tahun 1967.

Kota ini juga merupakan ibu kota Negara Palestina, dan semua keputusan dan prosedur yang diambil oleh rezim pendudukan Israel untuk menjadikannya Yahudisasi tidak memiliki legitimasi hukum dan tidak berlaku menurut hukum dan resolusi internasional.

Organisasi tersebut juga menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas konsekuensi dari serangan sistematis terhadap Masjid Al-Aqsa ini dan menekankan bahwa serangan tersebut melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia dan memicu konflik agama.

Sekretariat Organisasi Kerjasama Islam meminta masyarakat internasional untuk campur tangan dan mengakhiri agresi Israel serta mendukung status sejarah dan hukum situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem yang diduduki.

Pawai bendera diadakan oleh pemukim Israel setiap tahun untuk menandai apa yang mereka sebut penyatuan kembali Yerusalem setelah pendudukan kota pada tahun 1967.

Tahun ini, Miri Regev, Menteri Transportasi Israel, hadir di antara para pemukim di Lapangan Gerbang Damaskus dengan membawa bendera rezim ini. Sekelompok perwakilan Knesset juga hadir dalam acara ini.

Wakaf Islam Yerusalem mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar 1.262 ekstremis Yahudi secara paksa memasuki halaman Masjid Al-Aqsa.

Selama perang Arab-Israel pada tahun 1967, Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada. Pada tahun 1980, kota ini dianeksasi ke dalam wilayah pendudukan rezim Zionis dalam suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (HRY)

 

4141757

captcha