IQNA

Hujjatul Islam Raisi dalam Komunitas Syiah Indonesia menjelaskan:

Perlunya Kewaspadaan dan Kesadaran Bangsa-Bangsa Muslim Guna Mengatasi Konspirasi Musuh

8:19 - May 24, 2023
Berita ID: 3478418
TEHERAN (IQNA) – Dengan menyatakan bahwa pembentukan gerakan teroris Takfiri adalah penyebaran Islamofobia dengan menggunakan alat-alat kedinastian media dan menghina pada hal-hal suci, termasuk segala bentuk konspirasi musuh umat Islam untuk melemahkan dan memecah belah umat Islam, tegas Presiden. Perlunya kewaspadaan dan kesadaran di kalangan bangsa muslim untuk mengatasi konspirasi dan persekongkolan tersebut.

Dia menganggap tegasnya sistem Islam terhadap hegemoni dan arogansi sebagai alasan oposisi hari ini terhadap Republik Islam Iran dan melanjutkan: Politik kebijakan pasti kami adalah untuk mengembangkan dan memperdalam hubungan dengan negara-negara Islam, dan jika para musuh umat Islam marah dan kesal atas hubungan baik antar umat Islam, mereka harus mati dengan kemarahan ini, karena hari demi hari hubungan antara kita akan menjadi lebih tulus, lebih dekat dan lebih kuat.

Hujjatul Islam Raisi menekankan bahwa saat ini kondisi dunia berubah mendukung perlawanan dan berdiri di depan musuh dunia Islam, dan berkata: Berkat darah murni para martir gerakan Islam global, kebodohan dan ketidaktahuan sedang disingkirkan dari masyarakat Muslim dan hari demi hari perlawanan dan pencarian kebenaran akan menjadi lebih kuat dan musuh-musuh Islam akan menjadi lebih lemah; ini adalah janji Allah dan pasti akan menjadi kenyataan.

Dia juga menekankan perlunya umat Islam untuk merasa bertanggung jawab terhadap orang-orang yang tertindas di Yaman, Afghanistan dan Myanmar bersama dengan rakyat Palestina yang tertindas.

Presiden menggambarkan kecintaan terhadap keluarga kenabian dan risalah sebagai salah satu ciri khas bangsa Indonesia, serta menekankan perlunya persatuan dan kesatuan di dunia Islam untuk menggagalkan konspirasi musuh, yang dianggap bahwa pengkafiran dan perpecahan di kalangan umat Islam adalah akibat menyimpangnya sebagian kita dari jalan keluarga kenabian.

Ia menyatakan bahwa pengembangan hubungan ekonomi, politik, budaya dan peradaban dengan Indonesia adalah salah satu tujuan perjalanannya ke negara ini, menambahkan bahwa kedua negara memiliki kemauan yang pasti dan serius untuk mengembangkan hubungan, dan kapasitas yang beragam di kedua negara adalah platform yang cocok untuk mengoperasionalkan kemauan ini.

Hujjatul Islam Raisi mempertimbangkan di antara fungsi masjid dan pusat Islam yang sangat penting, selain ibadah dan salat, perhatian kepada orang lain dan altruisme dalam cahaya cinta Allah, dan menekankan kepentingan untuk tidak mengabaikan masalah dunia Islam dengan Umat ​​Islam, beliau menjadikan masalah Palestina sebagai prioritas utama ummat.(HRY)

captcha