“PBB telah memperingatkan bahwa masalah pengungsi Rohingya di Bangladesh bisa menjadi masalah "Palestina baru" dalam 10 tahun ke depan, karena telah menjadi krisis jangka panjang yang semakin terabaikan,” menurut Iqna, mengutip Arabi21.
Isu ini dikemukakan oleh Olivier de Schutter, pelapor khusus PBB untuk kemiskinan ekstrim dan hak asasi manusia, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris The Guardian.
Menyatakan masalah ini, de Schutter menyatakan hampir satu juta orang tinggal di kamp yang penuh sesak di Cox's Bazar dan mereka harus diberi hak untuk bekerja di negara tuan rumah mereka.
Sebagian besar pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari penumpasan brutal militer Myanmar pada tahun 2017 tinggal di tempat penampungan yang kumuh dan kecil yang terputus dari komunitas lokal Bangladesh.
Pejabat PBB mengatakan kekerasan terhadap Rohingya memicu kemarahan internasional lebih dari lima tahun yang lalu dan menyebabkan kasus genosida di Mahkamah Agung PBB, tetapi pendonor internasional kini semakin terlibat dalam krisis di tempat lain di dunia. (HRY)