Bainal Haramain Berbusana Merah pada Hari Asyura
Menurut Iqna, mengutip Al-Alam, menurut pengumuman administrasi ini, empat dari sembilan pintu di haram suci Abul Fadhl al-Abbas (as), dimaksudkan untuk masuknya peziarah yang berpartisipasi dalam ritual Tuwairij, dan lima pintu lainnya dimaksudkan untuk keluar.
Reza Naji Al-Amiri, wakil direktur haram suci Abul Fadhl al-Abbas (as) menyatakan: “Pintu-pintu haram suci disiapkan untuk ritual berkabung yang disebut Tuwairij pada hari Asyura, dan menurut perencanaan, empat dari sembilan pintu di haram dibuka dari arah Bainal Haramain untuk masuknya pengkabung, dan lima pintu lainnya untuk pintu keluar.”
Pergerakan prosesi berkabung setiap hari dilakukan sesuai dengan jadwal reguler yang telah dipertimbangkan oleh haram suci Abul Fadhl al-Abbas (as), karena rutenya melalui jalan-jalan tertentu yang mengarah ke pintu kiblat Abul Fadhl al-Abbas (as).
Saat ini, menurut laporan media, pada malam Asyura Huseini, Bainal Haramin dihiasi dengan karpet merah, dan sekelompok petugas tempat suci Imam Husein dan Abul Fadhl al-Abbas (as) membentangkan karpet merah dengan menutup sebagian dari Bainal Haramain.
Setiap tahun pada hari-hari Tasyua dan Asyura Huseini, ritual berkabung para syuhada Karbala diadakan di Bainal Haraman dan haram-haram suci. Karena pembentukan berbagai kelompok berkabung, karpet merah digelar di tempat-tempat suci pada hari-hari terakhir dan di malam sebelumnya di Bainal Haramain untuk memperingati hari ke 10 Muharram.
Kelompok berkabung dan prosesi warga Karbala juga melakukan program berkabung sejak hari pertama Muharram. Tahun ini, beberapa kelompok ini mengangkat suara mereka untuk mengutuk penodaan Alquran dan memuliakannya. (HRY)
