IQNA

Apa Itu Alquran/ 27

Seorang Komandan yang Tidak Membiarkan Prajuritnya Mengalami Kegagalan

9:02 - August 30, 2023
Berita ID: 3478849
TEHERAN (IQNA) – Ada seorang komandan ulung yang tidak hanya tidak pernah mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan siapa pun, tetapi juga menjaga agar pasukannya yang telah ia kumpulkan tidak mengalami kekalahan. Ia hadir di seluruh penjuru dunia dan selalu melatih prajurit-prajuritnya. Siapakah komandan ini dan bagaimana ia bisa hadir di semua tempat pada saat yang sama?

Komandan ini adalah Matahari. Matahari hadir di seluruh dunia secara bersamaan dan memberikan cahaya dan panas yang diperlukan untuk kehidupan di Bumi. Ia adalah sumber kehidupan dan energi bagi semua makhluk.

Sepanjang sejarah, banyak pejuang dan orang militer telah melangkah ke dunia dan memenangkan penghargaan dalam perjalanan menuju tujuan mereka. Biasanya pangkat dan jabatan seorang tokoh militer diukur dari kekalahan atau kemenangannya dalam peperangan yang besar dan menentukan. Fakta bahwa ada seorang komandan di seluruh dunia dan dia belum terkalahkan adalah salah satu keajaiban zaman.

Imam Ali (as) berkata dalam uraian Alquran di Nahjul Balaghah:

وَ عِزّاً لَا تُهْزَمُ أَنْصَارُهُ وَ حَقّاً لَا تُخْذَلُ أَعْوَانُهُ

“Ini adalah kekuatan yang pembantunya tidak akan gagal, dan merupakan hak bahwa pembantunya tidak akan dikalahkan”. (Nahjul Balaghah, khotbah: 198)

Kini timbul pertanyaan, bagaimana bisa Amirul Mukminin (as) membuat pernyataan ini padahal itu adalah sebuah manifestasi dari ayat tathir dan dalam hal apapun dia tidak mengatakan apapun selain kebenaran padahal sudah jelas bagi kita bahwa umat Islam telah dikalahkan dalam beberapa peperangan. Misalnya saja pada perang Uhud di awal Islam, yang mana umat Islam mengalami kekalahan.

Jawaban yang dapat dipertimbangkan untuk pertanyaan ini adalah, pertama-tama, pertanyaan ini dan bahkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih tinggi lagi tidak mempermasalahkan infalibilitas Amirul Mukminin (as). Kedua, makna Alquran yang tidak memaparkan prajurit dan sahabatnya pada kegagalan dapat menjadi syarat bagi umat Islam untuk mengikuti Alquran dan tidak sekadar mengadopsi Islam secara lahiriah. Kalau tidak, kegagalan sudah pasti. Misalnya, kita memiliki ayat dalam Alquran yang menyatakan bahwa manusia harus menaati Tuhan dan Rasul-Nya dan tidak melanggar perintah mereka.

Pada perang Uhud, umat Islam mengalami kekalahan dan banyak kerugian karena tidak mengikuti aturan ini. Sudah semestinya kekalahan ini tidak akan terjadi jika para pemanah tidak meninggalkan tempat bertugasnya karena keserakahan akan rampasan perang (baca kisah Perang Uhud di bawah ayat surah Ali Imran). Ketiga, kegagalan dan kekalahan semacam ini bersifat duniawi dan bukan merupakan kegagalan yang nyata. Kebenaran Islam dan Alquran tidak akan dilanggar jika kita menanggung kegagalan ini. Karena Allah sendiri yang mengatakannya dalam Alquran:

يَقُولُونَ لَوْ كاَنَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شىَ‏ءٌ مَّا قُتِلْنَا هَهُنَا  قُل لَّوْ كُنتُمْ فىِ بُيُوتِكُمْ لَبرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلىَ‏ مَضَاجِعِهِمْ  وَ لِيَبْتَلىِ‏ اللَّهُ مَا فىِ صُدُورِكُمْ وَ لِيُمَحِّصَ مَا فىِ قُلُوبِكُمْ  

“Mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (QS. Ali Imran: 154)

Oleh karena itu, jelas bahwa jika umat Islam mengikuti perintah Alquran, mereka akan selalu menang, dan jika tidak, mereka akan mengalami kekalahan. Terkadang Tuhan punya tujuan atas kegagalan ini dan ingin menguji umat Islam melalui kegagalan tersebut. Dalam hal ini, jika umat Islam sabar dan tekun, maka kemenangan akhir akan menjadi milik mereka. (HRY)

 

Kunci-kunci: Alquran  ، Perang ، kemenangan ، kekalahan
captcha