IQNA

Apa yang Terjadi dalam Episode Terbaru Dawlat Al Telawah

Dari Mengenang kepada Syekh Tantawi hingga Alasan Pendirian Radio Alquran Kairo

1:58 - November 30, 2025
Berita ID: 3483073
IQNA - Acara televisi Mesir Dawlat Al Telawah mengenang Syekh Muhammad Abdul Wahhab Tantawi, mendiang qari Mesir, dalam episode terbarunya.

Menurut Iqna mengutip Sada el-Balad, acara televisi pencarian bakat qiraat Alquran Mesir berjudul Dawlat Al Telawah dalam laporannya dengan suara Isaad Younis, seorang seniman dan aktivis media Mesir, membahas biografi Syekh Muhammad Abdul-Wahhab Tantawi, salah satu pilar seni membaca Alquran di Mesir dan dunia Islam, serta pemilik suara bacaan unik yang meninggalkan warisan abadi di benak para pecinta Alquran.

Laporan ini menjelaskan dan menekankan detail kehidupan qari Mesir ini. Ia memulai aktivitas Alquran di sekolah desa kecilnya di Dakahlia dan meraih ketenaran di seluruh dunia. Ayahnya ingin ia mengikuti jalan Alquran; oleh karena itu, ia menyekolahkan putranya di sekolah desanya, dan qari Mesir ini berhasil menghafal seluruh Alquran pada tahun 1957 di hadapan Syekh Salah Mahmoud Muhammad.

Ia belajar di Pusat Agama Mesir dan lulus dari Fakultas Dasar Agama di Kairo.

آماده//از شرح زندگی قاری مصری تا چرایی تأسیس رادیو قرآن قاهرهSyekh Abdul Wahhab Tantawi, mendiang qari Mesir

Tantawi adalah seorang pendakwah di Al-Azhar dan telah berkelana ke berbagai negara, dan suaranya bagaikan balsem bagi luka jiwa para pendengarnya.

Ayah Abdel Rahman, pembawa acara Dawlat Al Telawah, mengenang sejarah berdirinya Radio Alquran Mesir dan menyatakan: "Ide pendirian radio Alquran khusus muncul pada awal tahun 1960-an setelah melihat Alquran mewah dengan distorsi yang disengaja di beberapa ayat. Alquran ini menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan agama dan budaya Mesir dan mendorong pemerintah Mesir untuk segera mengambil tindakan guna melindungi Alquran dari segala distorsi atau pemalsuan."

“Radio Alquran Kairo diluncurkan pada tanggal 25 Maret 1964, atas perintah Gamal Abdel Nasser (Presiden Mesir saat itu), dan memulai siarannya dengan merekam tiga bacaan Alquran yang diriwayatkan oleh Hafs dari Asim, dengan suara tiga qari besar Mesir, Sheikh Mustafa Ismail, Muhammad Siddiq Al-Minshawi, dan Abdul Baset Abdul Samad, dan kemudian bacaan keempat ditambahkan dengan suara Sheikh Mahmoud Ali Al-Banna,” tegasnya.

Penampilan memukau Qari Kecil

Bagian kelima dari Dawlat Al Telawah juga dimeriahkan dengan penampilan memukau dan memuaskan dari Omar Ali Awad Mohamed, Qari kecil dari Mesir, yang memukau dewan juri.

از شرح زندگینامه قاری مصری تا چرایی تأسیس رادیو قرآن قاهره

Tilawah kontroversial

Di sisi lain, lantunan ayat "Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku" (ayat 186 Al-Baqarah) oleh Syekh Muhammad Sami, salah satu qari yang berpartisipasi dalam kompetisi televisi ini, kontroversial. Ketika Syekh Taha Nomani, juri kompetisi tersebut, menjelaskan tentang kebolehan wakaf untuknya, ia menjawab: Boleh memulai bacaan dengan " Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa" selama masih ada kemungkinan wakaf.

از شرح زندگینامه قاری مصری تا چرایی تأسیس رادیو قرآن قاهرهSheikh Taha Nomani, juri kompetisi televisi Dawlat Al Telawah

Persoalan ini menyebabkan Taha Nomani memberikan penjelasan lebih lanjut dan berkata: “Jika engkau ingin memiliki bacaan yang benar, maka hendaklah engkau membaca tafsir ayat-ayatnya, yang akan menuntunmu kepada wakaf yang benar”. (HRY)

 

4319768

Kunci-kunci: mengenang ، ustad qari ، tantawi ، Alasan ، pendirian ، radio quran ، kairo
captcha