IQNA

Pembantaian Sadis dan Brutal, Israel Bombardir Kamp Jabalia di Gaza

10:20 - November 01, 2023
Berita ID: 3479148
Palestina (IQNA) - Pembantaian sadis dan brutal terbaru pasukan Zionis Israel dengan mengebom kamp Jabalia di Jalur Gaza dengan 6 bom, masing-masing membawa 1 ton bahan peledak, kata Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza.
Kantor berita Al-Mayadeen melaporkan bahwa para martir telah gugur secara massal dalam pembantaian baru yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga sipil di sekitar rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.
 
Koresponden Al-Mayadeen menambahkan bahwa operasi bedah di rumah sakit dilakukan tanpa anestesi. Para korban diangkut ke Rumah Sakit Indonesia di mana mereka menjadi korban serangan udara lainnya.
 
Menurut laporan awal Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, jumlah korban tewas dalam pembantaian tersebut lebih dari 100 orang, dan jumlah korban luka lebih dari 300 orang.
 
Kementerian menambahkan bahwa Israel sepenuhnya membangun seluruh lingkungan di dalam kamp Jabalia.
 
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan sebelumnya hari ini bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 8.525 syuhada, termasuk 3.542 anak-anak dan 2.187 wanita, dengan 21.543 warga terluka dengan berbagai luka sejak 7 Oktober.
 
Juru bicara kementerian menyatakan dalam siaran persnya bahwa Kementerian Kesehatan telah menerima 2.000 laporan orang hilang, termasuk 1.100 anak-anak yang masih tertimbun reruntuhan.
 
Dia menjelaskan bahwa pendudukan Israel “melakukan 18 pembantaian dalam beberapa jam terakhir, yang mengakibatkan kematian 216 martir, sebagian besar dari mereka mengungsi ke daerah di selatan Jalur Gaza yang menurut pendudukan Israel aman”.
 
Hal ini menambah jumlah pembantaian yang dilakukan pendudukan Israel terhadap keluarga di Jalur Gaza menjadi 926 pembantaian.
 
Pasukan pendudukan Israel terus-menerus menargetkan rumah sakit di Gaza sejak awal perang.
 
Dilaporkan pada hari Senin bahwa serangan udara Israel menargetkan Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza, yang merupakan satu-satunya fasilitas medis di wilayah yang terkepung yang khusus ditujukan untuk pasien kanker.
 
Menurut direktur medis rumah sakit tersebut, Mohammed Abu Nada, area di sekitar rumah sakit menyerupai zona perang, dan rumah sakit tersebut terus-menerus menghadapi ancaman pemboman oleh “Israel”.
 
Abu Nada mengimbau Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mendesaknya untuk campur tangan dan menghentikan agresi Israel terhadap rumah sakit dan pasiennya.
 
Direktur Jenderal Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Gaza menekankan bahwa kekhawatiran paling mendesak saat ini adalah penembakan yang terus menerus terhadap rumah sakit dan sekitarnya.
 
Walikota Gaza Yahya al-Sarraj menegaskan kembali peringatannya tentang potensi wabah penyakit dan epidemi akibat tersumbatnya sistem pembuangan limbah di beberapa rumah sakit.
 
Pada saat yang sama, koresponden Al-Mayadeen melaporkan bahwa pesawat tempur Israel mengebom sekitar Rumah Sakit al-Quds, menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan.
 
Selain itu, pada tanggal 17 Oktober, serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza mengakibatkan hilangnya sedikitnya 500 nyawa, yang menyebabkan kecaman luas dari dunia internasional dan Arab. (HRY)
 
Sumber: arrahmahnews.com
captcha