IQNA

Profesor Universitas Lebanon dalam Webinar IQNA:

Peran Memanusiakan dan Membimbing Perempuan Pasca Revolusi Islam Adalah Contoh yang Sangat Bagus

16:51 - February 08, 2024
Berita ID: 3479607
IQNA - Menurut Imam Khomeini (qs), kedudukan perempuan dalam sistem Islam adalah kedudukan yang manusiawi dan rasional; hendaknya seorang perempuan turut serta dalam urusan-urusan pokok sistem Islam karena ia adalah pembentuk dan pendidik manusia. Ciri-ciri perempuan dalam pemikiran Imam ini merupakan teladan yang sangat baik, tidak hanya di Iran tetapi juga di seluruh negara Islam.

Menurut Iqna, perempuan yang berpengaruh dalam kemenangan revolusi Islam dan perannya dalam melindungi cita-cita Imam Khomeini (qs) dalam empat puluh tahun terakhir telah menghadirkan pandangan baru dan transformatif terhadap isu perempuan kepada dunia. Orang-orang yang sama dalam ketidakjelasan dan akhirnya berjuang, mencoba dan dengan berlalunya empat dekade revolusi Islam dalam isu-isu sosial serta kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan, budaya, politik dll.

Dalam hal ini dan bersamaan dengan hari-hari Daheye Fajr dan menjelang peringatan 45 tahun kemenangan gemilang Revolusi Islam, webinar internasional “Perempuan Setara Revolusi Islam; Kepercayaan diri dan revitalisasi identitas Muslim" diselenggarakan pada Selasa, 6 Februari, atas prakarsa International Quran News Agency (IQNA) dan dihadiri para ahli dalam dan luar negeri dari Irak, Lebanon dan Aljazair.

Dalal Abbas, seorang Iranolog dan profesor sastra komparatif di universitas Lebanon, dalam pidatonya, menilai perempuan sebagai salah satu komponen program intelektual dan ijtihad Imam Khomeini yang disebutkan dalam berbagai karyanya, dan peran sentral perempuan, termasuk upaya fikih Imam Khomeini (qs) berkaitan dengan modernisasi pemikiran Islam dan ijtihad pada umumnya.

Deskripsi pidato Dalal Abbas, seorang profesor di Universitas Lebanon, dapat Anda baca di bawah ini:

Bismillahirrahmanirrahim. Salam atas utusan terbaik Nabi Muhammad (saw), keluarganya yang suci dan para sahabat pilihannya, dan semoga rahmat dan berkah-Nya tercurah kepada Anda.

Menurut Imam Khomeini (qs), persoalan perempuan dalam hak, kewajiban, peran dan status tidak lepas dari gambaran umum masyarakat Islam, dan dalam gambaran tersebut, perempuan mempunyai kehadiran yang layak dalam segala adegan.

Perempuan merupakan salah satu komponen program intelektual dan ijtihad Imam dan disebutkan dalam berbagai karyanya. Menurut Imam Khomeini (qs), persoalan perempuan mempunyai karakterteristik yang kombinasi, dimana tanggung jawab elite dan masyarakat terhadap status dan status perempuan berpadu.

Imam Khomeini berpendapat bahwa Islam telah memberikan perhatian khusus terhadap perempuan sedemikian rupa sehingga mungkin lebih dari perhatian yang diberikan kepada laki-laki, dan ini salah satu perkataannya bahwa: Perhatian Islam terhadap perempuan tidak diberikan kepada laki-laki, dan segala kebahagiaan bermula dari pangkuan perempuan, dan hendaknya perempuan menjadi sumber segala kebahagiaan dan dialah penjelmaan terwujudnya harapan laki-laki dan perempuan, yang mendidik laki-laki dan orang-orang hebat, dan itu dari pangkuan seorang perempuanlah seorang pria bermi’raj.

Dalam sistem Islam, perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki, yang meliputi hak atas pendidikan, pekerjaan, kepemilikan, pencalonan dan pemilihan dalam bidang politik, sosial dan segala bidang, serta dalam semua bidang tersebut perempuan mempunyai hak untuk memainkan perannya.

Imam Khomeini berpendapat bahwa perjuangan politik tanpa partisipasi perempuan pasti akan gagal dan tidak akan membuahkan hasil, dan siapa yang tidak beriman, maka imannya rusak dan menyimpang. Dan ditekankan dalam pidatonya: Wajib bagi perempuan, laki-laki, dan ulama untuk saling mendukung di semua tahapan dan tidak ada seorang pun yang berhak mengucapkan sepatah kata pun yang ingin menjauhkan perempuan dari aktivitas politik, sosial, dan budaya.

Beliau berpesan kepada kaum perempuan untuk bersama-sama membangun ilmu, amalan dan pensucian akhlak, karena ilmu dan pensucian saja tidak ada manfaatnya, dan ilmu dibarengi pengamalan dan pensucian yang menghantarkan kedudukan kemanusiaannya. Dan dengan cara inilah Imam Khomeini mengangkat derajat perempuan muslim tidak hanya di Iran tetapi juga di seluruh negara Islam dengan gagasan-gagasannya yang dikemukakannya dan gagasan-gagasan yang tertuang dalam konstitusi Republik Islam, dan juga meninggikan derajat kemanusiaan perempuan di seluruh dunia. (HRY)

 

4197792

Kunci-kunci: Profesor Universitas ، lebanon ، Webinar ، iqna
captcha