IQNA

Wawancara IQNA dengan Profesor Malaya:

Protes Para Akademisi Amerika Merupakan Tanda Tumbuhnya Kesadaran Pemuda Barat terhadap Fakta

6:32 - May 12, 2024
Berita ID: 3480059
IQNA - Profesor asal Malaysia mengatakan, protes baru-baru ini di universitas-universitas Amerika mengirimkan pesan yang sangat penting kepada dunia, yaitu bahwa generasi muda Barat telah menyadari realitas dunia dan kebijakan munafik negara-negara Barat.

Gerakan mahasiswa dan protes besar-besaran di kampus-kampus universitas besar di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah menjadi berita dalam beberapa bulan terakhir dan menjadi fokus media dunia. Protes ini telah memicu gelombang baru kesadaran masyarakat terhadap tragedi di Gaza.

Mahasiswa dan akademisi selalu menjadi kelompok terdepan yang mendukung Palestina, dan pada saat yang sama, agresi militer Zionis yang luas dan tanpa henti terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dalam tujuh bulan terakhir, serta kesyahidan dan cederanya ribuan warga Palestina yang tidak bersalah, menyebabkan gelombang protes di antara berbagai kelompok mahasiswa di universitas-universitas di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa telah mencapai batas kemampuannya. Para ahli percaya bahwa protes mahasiswa generasi baru di berbagai negara menunjukkan bahwa mereka bertekad untuk mendukung Palestina dan kebohongan raksasa media tidak membuat para pemuda pencari kebenaran menutup mata terhadap kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis dengan dukungan Amerika Serikat di Gaza.

استاد دانشگاه مالایا: اعتراضات دانشگاهیان آمریکا نشانه رشد آگاهی جوانان غربی از حقایق است / اماده

Mohd Roslan Mohd Nor, seorang profesor di Fakultas Sejarah dan Peradaban Islam di Universitas Malaya Malaysia, menjelaskan pandangannya mengenai protes ini dalam sebuah wawancara dengan IQNA.

Pesan penting dari protes mahasiswa Amerika

Mohd Raslan berkata: “Protes baru-baru ini di universitas-universitas Amerika sebenarnya mengirimkan pesan yang sangat penting kepada semua orang di seluruh dunia, dan pesan tersebut adalah bahwa masyarakat tidak dapat lagi mentolerir apa yang terjadi di Gaza, terutama pemboman wilayah ini oleh Israel. Masyarakat tahu bahwa pengeboman ini didukung oleh negara adidaya dunia, termasuk pemerintah AS. Oleh karena itu, para pemimpin Amerika harus menerima tanggung jawab mereka atas masalah ini dan melakukan yang terbaik untuk bernegosiasi dengan Israel guna menghentikan pemboman ini.

Profesor universitas Malaysia ini menambahkan: “Saya percaya bahwa protes dan perkemahan mahasiswa dan profesor di universitas-universitas Amerika baru-baru ini menunjukkan kepada dunia bahwa kesadaran masyarakat terhadap kejahatan Israel di Gaza telah meningkat.

Ia melanjutkan: “Kita tahu bahwa negara-negara adidaya di dunia, negara-negara seperti Amerika, Inggris, Jerman dan Perancis adalah pendukung utama rezim Israel. Saya yakin pemerintah Israel saat ini mempunyai pengaruh negatif terhadap politik negara-negara Barat. Mereka tidak berbuat apa-apa, mereka menentang hak asasi manusia, mereka menentang peningkatan hidup berdampingan di dunia; saat ini, mereka ingin Israel menduduki seluruh Palestina. Hal ini tidak akan terjadi karena masyarakat Palestina, khususnya di Gaza, telah memulai perlawanan dan perjuangan bukan sejak tanggal 7 Oktober, melainkan sejak lama, seperti yang dikatakan mantan Presiden AS Obama, lebih dari satu abad yang lalu dan akan terus berlanjut.

“Apa yang diinginkan rakyat Palestina adalah kebebasan berbicara, demokrasi dan hak asasi manusia, namun kini semuanya tidak diberikan kepada mereka,” imbuh Mohd Roslan. (HRY)

 

4214115

Kunci-kunci: wawancara iqna ، Profesor ، protes ، Demo Amerika
captcha