Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, TV Palestina melaporkan bahwa 40 orang, termasuk beberapa anak-anak, menjadi syahid dan beberapa lainnya terluka dalam pemboman tenda pengungsi yang dilakukan rezim Israel di dekat markas besar PBB di barat laut Rafah.
Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa pemboman Israel menewaskan dan melukai sejumlah besar orang di daerah aman dekat kota Rafah di ujung selatan Jalur Gaza.
Dengan menekankan bahwa wilayah ini diklasifikasikan oleh Israel sebagai wilayah kemanusiaan, Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa regunya telah mengeluarkan sejumlah besar syuhada dan orang-orang yang terluka setelah menargetkan tenda-tenda pengungsi di dekat markas besar PBB di barat laut Rafah.
Pada Minggu malam, gerakan Hamas meminta warga Palestina untuk bangkit melawan pembunuhan tentara pendudukan di kota Rafah di selatan Jalur Gaza dan memulai demonstrasi kemarahan.
Gerakan ini mengumumkan dalam sebuah pernyataan: “Mengingat pembunuhan mengerikan pada Minggu sore oleh tentara kriminal rezim pendudukan terhadap tenda-tenda pengungsi, kami ingin massa di Tepi Barat, Yerusalem, di dalam wilayah pendudukan dan di luarnya untuk melakukan intifada dan turun ke jalan-jalan dalam bentuk demonstrasi kemarahan menentang pembunuhan.
Hari ini Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan Tel Aviv dengan rudal sebagai tanggapan atas pembantaian warga sipil oleh Zionis. (HRY)