Hujjatul Islam wal Muslimin Jawad Rahimi, Kepala departemen produksi dan penyediaan konten di Direktorat Jenderal Dunia Maya, Kantor Dakwah Islam di hauzah Qom, dalam sebuah wawancara dengan IQNA mengenai menjawab syubhat dengan metode Alquran dengan Alquran oleh Imam Jawad (as) menyatakan: “Imam Jawad (as) menguasai sepenuhnya ayat-ayat Alquran dan menggunakannya dalam dialog”;
Peran Imam Jawad (as) dalam mempromosikan dan melestarikan warisan Imamah
Merujuk pada peran Imam Jawad (as) dalam memajukan dan melestarikan warisan Imamah, ia menambahkan: Meskipun usianya masih muda, Imam Jawad (as) memainkan peran penting dalam melestarikan warisan Imamah; pertama-tama, Imam yang mulia ini menafsirkan ajaran agama dan dengan ilmu serta pengetahuannya tentang ilmu-ilmu dan ajaran agama, beliau mencerahkan, mengajarkan, dan menafsirkan ajaran Alquran dan hadis.
Rahimi menyatakan tindakan kedua Imam Jawad (as) dalam melestarikan warisan Imamah adalah dengan menjawab syubhat-syubhat yang muncul pada masa Imam Jawad (as) di berbagai aliran intelektual dan terdapat berbagai keraguan di berbagai bidang dimana Imam Jawad (as) dengan sabar menjawab syubhat dan keraguan ini.
“Salah satu kinerja Imam Jawad (as) adalah mendidik murid-murid yang berbudi luhur, dan murid-murid ini banyak membantu dalam melestarikan warisan ilmu pengetahuan dan agama Imam,” ucapnya.
Kepala departemen produksi dan penyediaan konten di Direktorat Jenderal Dunia Maya, Kantor Dakwah Islam di hauzah Qom menyatakan: “Tindakan Imam Jawad (as) lainnya adalah melawan tirani. Dengan pidato-pidatonya yang mencerahkan, beliau menyadarkan masyarakat akan penindasan dan mendorong mereka untuk melawan penindasan.”
“Kriteria lain Imam Jawad (as) adalah melestarikan dokumen agar tidak hilang dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ucapnya.
Ia mengatakan: “Imam Jawad (as) menekankan kesamaan umat Islam, dan ketika muncul sekte dan aliran yang berbeda, Imam dalam pidatonya menekankan kesamaan umat Islam, termasuk keimanan kepada Allah, Alquran, dan Nabi Islam (saw), dan menekankan kesatuan serta sangat mementingkan koherensi.”
Rahimi mengatakan: “Imam Jawad (as) menekankan pada toleransi dengan agama lain dan dialog dengan agama lain dan menghormati pengikut agama lain. Beliau percaya bahwa melalui dialog dan perdebatan, hakikat dapat diklarifikasi dan mencapai pemahaman serta persatuan dimana tindakan dan kinerja Imam Jawad (as) ini memperkuat konvergensi di kalangan umat Islam sebagai model yang berharga di dunia saat ini juga dapat menjadi berita utama”. (HRY)