Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, khotib masjid al-Omari yang hancur di kamp Jabalia di utara Gaza mengatakan dalam khotbah Idul Adha: “Hari raya telah kembali ke Gaza dan bangsa kami telah memohon kepada Allah untuk memulihkan tanah kami dan membela Gaza dan membayar biaya tertinggi.”
“Kami akan menumpas musuh arogan yang menghalangi jalannya ritual keagamaan kami,” lanjutnya.
Dia menambahkan: “Para arogan Israel melarang kita merayakan Idul Adha dan mencoba menciptakan hambatan antara kita dan semakin dekat dengan Tuhan.”
Khotib Masjid Jabalia mengingatkan, hari raya telah kembali ke Gaza sementara mereka berpegang teguh pada Tuhan mereka dan membayar harga tertinggi untuk merebut kembali tanah mereka dan mempertahankan kesucian umat Islam.
“Harga yang telah dan akan kami bayarkan memang berat, tetapi itu tidak seberapa di jalan suci. Musuh berusaha mematahkan keinginan rakyat Gaza, namun tidak akan pernah berhasil,” imbuhnya.
Idul Adha dirayakan di Gaza yang telah mengalami agresi terus menerus selama 9 bulan, sementara perlawanan terus menghadang tentara pendudukan rezim Zionis di berbagai wilayah invasi dan telah menimbulkan banyak kerusakan pada rezim ini.
Anak-anak Gaza menyambut hari raya dengan Takbir di tengah reruntuhan rumah yang hancur di utara Jalur Gaza. (HRY)