Kecaman terhadap Kampanye Anti-Islam di Konsulat Zionis di New York
Menurut Iqna mengutip Anadolu, pernyataan Ofir Akunis, konsul jenderal baru rezim Zionis di New York, yang menyerukan masyarakat kota ini untuk bangkit melawan apa yang disebutnya pendudukan Muslim ekstremis, telah memicu kritik keras dari umat Islam di Amerika.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-NY) cabang New York mengecam keras pernyataan Akunis dalam wawancara dengan New York Post.
Dalam wawancara ini, Akunis membandingkan situasi di New York dengan kota-kota seperti London, Malmö, Swedia, dan Paris, yang digambarkannya diduduki oleh ekstremis Muslim, dan mendesak warga New York untuk bertindak sebelum terlambat.
Dalam wawancara tersebut, Akunis juga menyebutkan protes terhadap serangan Israel di Gaza, mengklaim bahwa anti-Semitisme yang terjadi di New York adalah yang terburuk sejak orang-orang Yahudi datang dalam jumlah besar pada akhir abad ke-19.
Afaf Nasher, direktur eksekutif CAIR-NY, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Seruan palsu untuk 'bangun' ini sebenarnya adalah seruan untuk melakukan kebencian dan kekerasan yang menargetkan Muslim dan Arab di New York." Afaf Nasher menekankan bahwa pernyataan Akunis yang salah dan penuh kebencian harus ditolak oleh semua pemimpin politik dan agama.
Ia juga menyoroti meningkatnya diskriminasi anti-Muslim dan kejahatan rasial di Amerika Serikat, dan mencatat peningkatan dramatis dalam jumlah pengaduan yang diterima CAIR, sebuah rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 30 tahun sejarah CAIR.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden baru-baru ini mengatakan dalam pesannya pada kesempatan Idul Adha: “Saya berkomitmen untuk melawan momok Islamofobia di Amerika Serikat, termasuk kebencian terhadap Muslim Amerika dan Amerika Arab termasuk keturunan Palestina dan lainnya. Biden menyatakan: “Pemerintahan saya sedang mencoba membuat strategi nasional untuk menangani Islamofobia”. (HRY)
