Menurut Iqna, pemilu presiden Iran ke-14 tahap pertama telah dilaksanakan pada Jumat lalu dan dan berdasarkan pengumuman Kementerian Dalam Negeri, diperoleh 24.535.185 suara pada tahap pertama, dengan rincian Masoud Pezeshkian 10.415.991 suara dan Saeed Jalili 9.473.298 suara. Mereka memasuki pemilu putaran kedua.
Bersamaan dengan dimulainya putaran kedua pemilihan presiden Iran dan dibukanya tempat pemungutan suara di seluruh negeri, media dunia mulai meliput berita pemilu ini.
Bagian berbahasa Arab CNN menulis tentang pemilu Iran: “Putaran kedua pemilu presiden Iran dimulai pada pukul delapan pagi waktu setempat di tempat pemungutan suara di dalam dan di luar negeri. Dalam pemilu putaran ini, Masoud Pezeshkian, calon dari kelompok reformis, dan Saeed Jalili, calon dari kelompok fundamentalis, saling bersaing. Dengan dimulainya proses pemungutan suara, pemimpin Iran pun memberikan suaranya.”
Al-Sharq juga melaporkan mengenai hal ini: “Putaran kedua pemilu Iran diadakan sementara wilayah tersebut sedang menyaksikan konflik intens di Jalur Gaza sejak 9 bulan lalu. Terlepas dari faksi presiden Iran, tidak akan ada perubahan dalam kebijakan negara mengenai program nuklir atau dukungan terhadap gerakan perlawanan di kawasan.”
Russia Today menerbitkan foto Pemimpin Tertinggi dan menulis: “Pemimpin Iran memberikan suaranya dini hari tadi. Saat pencoblosan, ia menegaskan hari ini adalah hari penting untuk menentukan nasib negara.”
TRT Arabi juga memberitakan mengenai hal ini: "Pezeshkian dan Jalili adalah dua kandidat yang harus dipilih oleh rakyat Iran pada salah satu dari mereka dalam putaran pemilihan presiden ini. Pemimpin Iran memberikan suaranya pada jam-jam pertama pemungutan suara. Hasil akhir pemilu ini akan diumumkan Sabtu. "
Kantor berita Emirates WAM juga menulis mengenai hal ini: “Pagi ini, putaran kedua pemilihan presiden Iran dimulai dengan pertarungan antara Saeed Jalili dan Masoud Pezeshkian.”
Saluran Al Jazeera Qatar juga menyiarkan berita dimulainya tahap kedua pemilihan presiden di Iran.
Saluran berita Al-Mayadeen menyebut periode pemilu ini sebagai "takdir" bagi rakyat Iran dan melaporkan bahwa masyarakat datang ke tempat pemungutan suara pada jam pertama pemungutan suara.
Anadolu juga menulis bahwa tempat pemungutan suara telah dibuka di seluruh Iran dan menyajikan statistik dan angka putaran pertama serta tingkat partisipasi dan menulis bahwa ini adalah pertama kalinya setelah lebih dari 19 tahun pemilihan presiden di Iran diselenggarakan dalam satu putaran.
Saluran berita Rusia Sputnik mengutip Kementerian Dalam Negeri juga melaporkan dimulainya proses pemilihan presiden putaran kedua di seluruh Iran.
Dengan menerbitkan foto-foto warga Iran di tempat pemungutan suara pada Jumat dini hari, 5 Juli, Reuters menulis bahwa putaran kedua pemilihan presiden Iran seiring dengan ketegangan regional akibat perang Gaza, serta ketegangan antara Israel dan Hizbullah Lebanon. (HRY)
4224952