IQNA

Isyarat-Isyarat Alquran akan Sosok Imam Husein (as)

12:23 - July 10, 2024
Berita ID: 3480389
IQNA - Dalam beberapa ayatnya, Alquran mempunyai referensi yang dapat dianggap merujuk pada sosok al-Husein bin Ali (as) atau setidaknya menganggap sosok tersebut sebagai contoh nyata dari ayat tersebut.

Kebangkitan Imam Husein (as) melawan Yazid merupakan peristiwa yang begitu besar dan legendaris sehingga namanya menjadi abadi dalam sejarah. Imam Husein as, yang menciptakan epik ini, adalah orang yang lahir pada masa Nabi Muhammad (saw) dan dibesarkan serta dididik oleh kakeknya, Rasulullah (saw) dan ayahnya Imam Ali (as). Oleh karena itu, meskipun mereka masih anak-anak, mereka pernah hadir bersama Rasulullah (saw) pada suatu saat saat turunnya Alquran.

Dalam beberapa ayatnya, Alquran mempunyai referensi yang dapat dianggap merujuk pada sosok al-Husein bin Ali (as) atau setidaknya menganggap sosok tersebut sebagai contoh nyata dari ayat tersebut. Imam Husein (as) adalah cucu Rasulullah (saw) dan dia termasuk salah satu orang yang dimaksud dari ayat Mawaddah. Allah swt berfirman dalam Alquran:

قُلْ لا أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبى

Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". (QS. Asy-Syura: 23)

Para ulama hadis besar seperti Ahmad Ibn Hanbal, Ibnu Munzir, Ibnu Abi Hatim, Tabrani dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa: “Ketika ayat: Qul la Asalukum…” diturunkan, para sahabat berkata: Wahai Nabi Allah, siapakah (al-Qurba ) di sini yang kecintaan terhadap mereka adalah wajib bagi kami? Rasul berkata berkata: Ali dan Fatimah serta kedua putra mereka (al-Hasan dan al-Husein).

Ayat lainnya adalah ayat Ahlulbait atau tathir dimana Allah swt berfirman:

إِنَّما يُريدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهِّرَكُمْ تَطْهيراً

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”. (QS. Al-Ahzab: 33)

Dari sejumlah hadis diketahui bahwa yang dimaksud Ahlulbait Nabi saw adalah Fatimah, Ali, al-Hasan dan al-Husein (as). Misalnya, Ummu Salamah, salah satu istri Nabi (saw), meriwayatkan bahwa Nabi (saw) berkata kepada Fatimah (as): Bawalah juga suami dan anakmu kepadaku. Ketika semua orang berkumpul, Rasulullah (saw) menutupi mereka dengan kain dan kemudian membacakan ayat Ahlulbait untuk mereka.

Ayat Mubahalah adalah ayat lain yang merujuk pada sosok agung Imam Husein (as). Kisah Mubahalah adalah salah satu kisah terkenal pada masa Nabi (saw), di mana umat Nasrani Najran berjidal dengan Nabi (saw) dan kedua belah pihak memutuskan untuk saling melaknat, untuk melihat siapa yang akan dibinasakan oleh Allah swt. Allah berfirman:

فَمَنْ حَاجَّكَ فيهِ مِنْ بَعْدِ ما جاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعالَوْا نَدْعُ أَبْناءَنا وَ أَبْناءَكُمْ وَ نِساءَنا وَ نِساءَكُمْ وَ أَنْفُسَنا وَ أَنْفُسَكُمْ ْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكاذِبينَ

Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”. (QS. Ali Imran: 61)

Menurut riwayat Syiah dan Sunni, ketika Nabi (saw) pergi ke tempat yang dijanjikan, beliau hanya membawa Ali, Fatimah dan kedua anak mereka, al-Hasan dan al-Husein (sa) bersamanya. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan “anak-anak kami” dalam ayat ini adalah al-Hasan dan al-Husein as. (HRY)

captcha