Menurut Iqna mengutip Humas Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam, dengan tujuan menjelaskan peran efektif perempuan dalam berbagai bidang sejarah, diadakan pertemuan kebudayaan “Peran Perempuan dalam Peristiwa Karbala dan Sayyidah Zainab (as) sebagai panutan dan teladan dengan kehadiran beberapa tokoh dan pejabat politik, kebudayaan serta sekelompok profesor universitas dan intelektual Irak serta pecinta Ahlulbait (as) di pusat kebudayaan Republik Islam Iran di Bagdad.
Pembicara pertemuan ini adalah dua orang perempuan terpelajar dan profesor universitas Irak, bernama Hora Hamid Mottasher dan Leila Al-Tamimi, yang memberikan pidato di bawah pimpinan pertemuan tersebut oleh Nada Al-Kaabi, ketua Organisasi Pemberdayaan Perempuan Irak.
Fokus pidato pertemuan ini adalah masa baligh dan perkembangan mental yang dilalui Sayyidah Zainab (as). Beliau dengan kedudukan tinggi yang beliau tunjukkan pertama-tama, alih-alih kesedihan dan keputusasaan atas penderitaan yang timbul selama hidupnya dan setelah kesyahidan ayahnya Amirul Mukminin Ali (as) dan saudara laki-lakinya Imam Hasan al-Mujtaba (as) dan peristiwa agung Karbala serta hilangnya saudaranya dan Imam (as) serta 72 pengikut terbaiknya, menunjukkan karakter khusus kepada dunia.
Tahapan efektivitas sosial dan struktur mental serta dinamika Sayyidah Zainab (as) selama dan setelah Karbala adalah salah satu poros pertemuan budaya ini, yang dijelaskan dengan baik oleh masing-masing pembicara.
Ebrahim Najafli, kepala pusat kebudayaan Iran, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita al-Masira, mengisyaratkan peran penting Sayyidah Zainab (as) dalam menjaga Asyura tetap hidup dan menyebut kehadiran beberapa perempuan seperti Ummu Rubab (as) dan Ummu Wahab sebagai contoh nyata efektivitas kemenangan Front Kebenaran.
Ia juga menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Gaza saat ini sangat mirip dengan penderitaan Ahlulbait (as) di Karbala, dan peran penting perempuan dalam bidang ini sangatlah penting.
Sejumlah jurnalis dan saluran berita Irak juga menghadiri acara tersebut dan meliput pertemuan budaya tersebut.
Disela-sela acara ini, beberapa peserta dan pakar juga turut menyampaikan pandangannya dan memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam terselenggaranya pertemuan kebudayaan ini. (HRY)