Menurut Iqna, Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia dalam perjalanan terpanjangnya ke empat negara di Asia dan Pasifik, hari Selasa mengunjungi Indonesia, negara mayoritas Muslim.
The Jakarta Globe mengutip pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo: “Atas nama rakyat Indonesia, saya menyambut hangat kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia”.
Presiden Joko Widodo mengatakan dia berharap untuk membahas masalah perdamaian, termasuk bagaimana meredakan perang Rusia-Ukraina dan krisis Gaza.
“Ini akan menjadi pertemuan bersejarah. Indonesia dan Vatikan mempunyai komitmen yang sama dalam membangun perdamaian dan persaudaraan serta menjamin kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Selepas kedatangannya, Paus Fransiskus mengadakan pertemuan informal dengan sekelompok pengungsi yang tinggal di Indonesia. Vatikan memberikan sedikit rincian mengenai hal ini; namun mengatakan kelompok itu termasuk orang-orang dari Somalia, Sri Lanka dan anggota minoritas Rohingya dari Myanmar.
Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Istana Kepresidenan Indonesia, Katedral Jakarta, dan Masjid Istiqlal.
“Mengingat Indonesia dipandang sebagai model toleransi dan hidup berdampingan, Paus kemungkinan akan terus mempromosikan persaudaraan manusia dan dialog antaragama,” menurut Vatican News.
Ini merupakan kunjungan Paus ke Indonesia yang ketiga setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Kunjungan Paus ke Asia Tenggara juga mencakup kunjungan ke Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura. Ini merupakan perjalanan Paus ke luar negeri yang ke-45. (HRY)