Penyelenggaraan Hari Keempat Musabaqoh Alquran Internasional Perempuan Emirat
Menurut Iqna mengutip Sharjah24, hari keempat Musabaqoh Alquran Internasional Sheikha Fatima Bint Mubarak kedelapan diadakan di Aula Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan di kawasan Mamzar Dubai.
Pada hari Selasa, musabaqoh ini diikuti oleh 12 peserta dalam dua sesi; pagi dan sore. Pada sesi pagi 6 peserta yaitu Putri Aminah binti Mohd Hanif dari Malaysia, Yara Mahmoud Methkal Abbasi dari Yordania, Ainul Huda Mohamed Mubarak dari Sri Lanka dan Hafsah Omar Yusuf Jazaa Al Shaalan dari Kuwait, Dalili Faiqa binti Nasreddin dari Brunei Darussalam dan Zainab Musala Mbenga dari Republik Demokratik Kongo saling berkompetisi satu sama lain.
Pada sesi sore, enam peserta yaitu seperti Khadijetou Sidi el-Moctar dari Mauritania, Jamila Basim Sulaiman Abada dari Palestina, Asma Younes Ibrahim Al-Bazz dari Mesir, Maimoune Munir Al-Zaman dari Bangladesh, Yasri Abdulrahman Abdel dari Amerika dan Umm Salim Sattar Ibrahim dari Mozambik saling berkompetisi satu sama lain.
Hari ini, Rabu, 9 peserta termasuk perwakilan negara Iran berkompetisi di depan dewan juri musabaqoh ini. Hari ini, 6 peserta di antaranya Hasina Naseji dari Uganda, Zahra Ansari dari Iran, Sauda Nema dari Burundi dan Mako Houssein Djama dari Djibouti dari Liberia, serta Bibi Mehreen Madani dari Mauritius berkompetisi pada sesi pagi dan tiga peserta lain yaitu Joana Sebastiano Darami dari Angola, Fatima Ibrahim Jassim Abdullah Al Hammadi dari UEA dan Shamsieh Shaban Ramadan dari Tanzania saling berkompetisi satu sama lain.
Kegiatan musabaqoh hafalan Alquran internasional Sheikha Fatima binti Mubarak ke-8 dengan kehadiran 60 peserta dari seluruh dunia di Hall of Culture and Science kawasan Mamzar Dubai dimulai pada hari Sabtu tanggal 7 September dan akan berlanjut hingga Rabu 11 September. Zahra Ansari, wakil Iran pada musabaqoh ini, Rabu, 11 September menjawab pertanyaan dewan juri dengan mendatangi podium musabaqoh.
Musabaqoh ini dianggap sebagai salah satu event Alquran internasional terpenting khususnya bagi perempuan di UEA dan dianggap sebagai platform yang cocok untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan perempuan penghafal Alquran. (HRY)
