IQNA

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas Sana’a:

Perlunya Mengacu pada Tafsir Alquran untuk Mengatasi Syubhat-syubhat tentang Siroh Nabawi

11:49 - September 28, 2024
Berita ID: 3480823
IQNA - Sayyid Ibrahim Al-Shami menyatakan bahwa para orientalis dan musuh internal umat Islam, dengan pandangan dan pendapat mereka yang tidak realistis, menimbulkan syubhat dan keraguan tentang siroh Nabawi (saw) yang tidak layak dengan martabat beliau, dan mengatakan untuk melawan syubhat dan keraguan ini, kita harus mengacu pada hadis dan tafsir, pembahasan-pembahasan benar dan yang diambil dari Alquran untuk masyarakat dunia.

Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-38 diadakan di Teheran selama Pekan Persatuan atas prakarsa Majma Jahani Taqrib Mazahib Islam. Dalam konferensi ini, sekelompok cendekiawan dan aktivis Muslim hadir dan menyampaikan pandangannya tentang cara memperkuat persatuan antar mazhab-mazhab Islam

Sayyid Ibrahim Al-Shami, seorang profesor di Universitas Sana'a di Yaman dan seorang mubaligh serta aktivis agama negara ini, salah satu peserta konferensi ini, dalam sebuah wawancara dengan Iqna, menjelaskan kualitas dan karakteristik akhlak terpenting Nabi (saw) dan menyatakan: Nabi (saw) adalah manusia sempurna dengan sifat-sifat ketuhanan dan tidak ada seorang pun yang tidak memiliki kesempurnaan dan kebajikan; kecuali dia mencarinya pada Nabi (saw). Tidak diragukan lagi, sifat ketuhanan yang paling menonjol pada diri Nabi (saw) adalah kasih sayang dan toleransi, dan Allah telah berfirman tentang dia dalam Alquran:

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS. Al-Qalam: 4). Dalam ayat lain juga disebutkan:

وَ ما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمينَ

Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam”; Oleh karena itu Nabi saw adalah rahmat bagi dunia, orang-orang yang sezaman dengan Nabi saw memahami dan merasakan rahmat dan kebaikan ini.

Menanggapi pertanyaan, apa cara terbaik untuk menjawab keraguan yang timbul terhadap Nabi (saw)? Ia mengatakan: “Sesungguhnya Nabi saw selalu mempunyai banyak musuh; Namun musuh-musuh ini adalah dua kelompok; Musuh internal dan eksternal, masing-masing musuh ini melengkapi peran musuh lainnya, musuh internal menimbulkan keraguan, hadis dan penafsiran palsu tentang Nabi Muhammad saw, yang tidak sesuai dengan martabat Nabi (saw).

Al-Shami menekankan: “Di sisi lain, para orientalis mengungkapkan pandangan dan pendapat yang tidak nyata tentang Nabi Muhammad saw dengan persepsi mereka sendiri, dengan mempertimbangkan hadis-hadis tersebut. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk menjelaskan fakta-fakta dan dengan mengacu pada hadis dan tafsir, untuk mengungkapkan isi Alquran yang benar dan terdokumentasi kepada dunia dan untuk menjawab segala keraguan terhadap Nabi Muhammad saw.

Guru Besar Universitas Sana'a ini mengatakan: “Banyak teori dan pandangan yang dikemukakan para orientalis tidak memiliki dasar.

Al-Shami mengatakan tentang perlunya menjelaskan siroh dan akhlak Nabi kepada dunia, mengingat kondisi dan perkembangan dunia saat ini. “Tidak diragukan lagi, Nabi Muhammad saw adalah teladan yang baik bagi dunia. Sebagaimana telah difirmankan Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”; Oleh karena itu, setiap orang yang ingin berjalan di jalan Islam yang benar dan autentik, harus kembali kepada akhlak dan budi pekerti Rasulullah saw. (HRY)

 

4238677

captcha