Menurut Iqna mengutip Anadolu Arabi, puluhan warga Maroko yang tinggal di Tangier, di utara negara ini, mengadakan demonstrasi pada Minggu malam untuk mendukung rakyat Palestina dan Lebanon, yang telah menghadapi serangan agresif oleh penjahat Zionis selama hampir setahun dan telah mempersembahkan ribuan syuhada.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan yang menuntut dukungan bagi bangsa Palestina dan Lebanon dan menekankan perlunya mencegah berlanjutnya perang Israel, yang melanggar kedaulatan negara-negara tersebut.
Di antara slogan-slogan yang diteriakkan para demonstran adalah: "Salam rakyat Maroko atas Perlawanan Lebanon", "Zion adalah musuh negaraku", "Semangat kebebasan telah meledak" dan "Salam atas sang syahid... Salam atas tahanan...Salam kepada yang terluka".
Mereka juga membentangkan spanduk, beberapa di antaranya berbunyi: "Palestina adalah sebuah amanat... dan normalisasi adalah pengkhianatan" dan "Dari Gaza ke Lebanon... sebuah perlawanan yang tidak akan mengendur."
Para demonstran juga mengutuk pembunuhan Sayyid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut Jumat lalu.
Para peserta demonstrasi yang diorganisir atas seruan lembaga-lembaga sipil seperti LSM Maroko Support dan Nusrat ini mengutuk kelanjutan dukungan Barat terhadap Israel.
Sejak 8 Oktober 2023, konflik antara kelompok perlawanan Palestina dan Lebanon, khususnya Hizbullah, dengan rezim Zionis dimulai. Menurut laporan resmi, jumlah syuhada mencapai 1.764 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, serta 8.808 orang luka-luka akibat perang ini.
Kelompok perlawanan menuntut diakhirinya perang yang dimulai Israel dengan dukungan Amerika Serikat di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, dan lebih dari 137.000 warga Palestina telah tewas dan terluka dalam perang ini, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 10.000 orang telah hilang dalam perang ini dan telah menyebabkan kehancuran besar serta kelaparan mematikan yang jarang terjadi di dunia. (HRY)