Kegiatan yang dihadiri para ahli dan pakar Alquran dari Iran dan Indonesia ini menjadi agenda perdana Gus Imin setelah dilantik menjadi menteri.
"Saya sangat bangga dan berterimakasih diundang dan diberi kesempatan untuk bersama-sama membuka acara Konferensi Internasional tentang Alquran dan Lifestyle Global ini," kata pria yang karib disapa Gus Imin itu.
"Mohon doa restunya kepada para kiai, para ulama agar perintah (jadi menteri) ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya," tambahnya.
Menurut Gus Imin, kegiatan ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk saling bertukar ilmu pengetahuan khususnya dengan bangsa Iran.
"Dengan kesejarahan masing-masing, terutama kesejarahan bangsa Iran, dengan berbagai kemajuan yang lebih cepat menjadi inspirasi kita semua," ungkapnya.
Konferensi Internasional yang dihadiri Duta Besar Republik Islam Iran di Jakarta, Dr. Mohammad Boroujerdi dan salah satu pakar Alquran dari Iran, Sayed Hosseini Neishabouri sangat diapresiasi oleh Gus Imin.
Inisiator Nusantara Mengaji ini menegaskan bahwa Indonesia juga telah banyak melahirkan ilmuwan dan intelektual yang diakui masyarakat global.
Gus Imin menuturkan, kemajuan pengajaran pendidikan di Indonesia juga memiliki ruang yang besar untuk menjadi contoh Pendidikan di tingkat global.
"Dari aspek pengembangan ilmu pengetahuan, Indonesia dan Iran sama-sama menjadi negeri yang relatif bagus, melahirkan ilmuwan, intelektual, alim ulama dibidang Alquran dengan segenap ilmu-ilmu turunannya," ujar Gus Imin.
Untuk diketahui, Konferensi Internasional Alquran mengundang sejumlah narasumber ternama dan pakar Alquran, antara lain: Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al Munawar, Dr KH Musta’in Syafi’ie, Dr. Sayed Ja’far Mousavi Zadeh, Dr. Hamid Mejidimehr, Dr. Abdulhadi Feghizadeh, dan Hujjatul Islam Mohammad Ali Rezaei.
Selain itu, acara ini turut mengundang Pengurus Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffazh, pusat dan daerah, serta Dosen dan mahasiswa senior perguruan tinggi dan Institut Ilmu Al-Qur’an.(m27)
Sumber: wartakota.tribunnews.com