Menurut Iqna mengutip Ad-Dustour, Syekh Dr Abdullah bin Abdulaziz Al-Musleh, Sekretaris Jenderal Dewan Islam Dunia untuk propaganda dan bantuan serta Presiden Kehormatan Asosiasi Keajaiban Ilmiah Modern Mesir, dalam konferensi ilmiah internasional pertama Keajaiban Ilmiah Alquran dan Sunnah Asosiasi Keajaiban Ilmiah Baru Mesir yang disupervisi oleh Universitas Al-Azhar dan dengan kehadiran ulama yang diadakan di Kairo, mengatakan keajaiban ilmiah dalam Alquran dan Sunnah menyapa manusia dengan bahasa ilmu pengetahuan dan berargumentasi dengan mereka dengan dalil dan burhan, dimana fakta-fakta ilmiah merupakan saksi yang dapat dipercaya atas kemukjizatan ilmiah Alquran dan sunnah.
Ia meminta para cendekiawan muslim untuk menjalankan perannya di era penyebaran keragu-raguan dan keberagaman syahwat serta menegaskan bahwa mukjizat ilmu pengetahuan dalam Alquran dan sunnah telah terbukti secara pasti di era saat ini.
Ali Fouad Mukhaimer, ketua Konferensi Keajaiban Ilmiah Baru Mesir di Kairo, juga menyatakan Alquran penuh dengan tanda-tanda dan petunjuk tentang fakta-fakta ilmiah yang ditemukan dan hasilnya di langit dan bumi, yang telah dibuktikan oleh ilmu-ilmu eksperimental baru.
Ia menekankan pentingnya berpegang teguh pada ilmu pengetahuan untuk menjawab keragu-raguan dan kebimbangan para musuh Islam yang dimunculkan dengan tujuan untuk melemahkan akidah generasi muda Islam.
“Allah swt telah menurunkan banyak ayat yang berbicara tentang kebenaran keberadaan dan makhluk serta ilmu pengetahuan di zaman ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa menghilangkan sepatah kata pun atau tidak setuju dengan detailnya,” kata Ali Fouad Mukhaimer.
Ia menekankan, keajaiban ilmiah di era ini semakin penting karena fakta ilmiah yang terbukti dalam ilmu pengetahuan baru, dan Alquran adalah pionir dalam penemuan fakta ilmiah lebih dari 1.400 tahun yang lalu.
“Kami mencoba menyoroti aspek mukjizat dari Alquran dan Sunnah dan membentuk komite peserta konferensi untuk menindaklanjuti mukjizat dan melaksanakan proyek ensiklopedia istilah mukjizat ilmiah,” ucapnya.
Perlu diketahui, konferensi internasional pertama tentang Keajaiban Ilmiah dalam Alquran dan Sunnah, atas prakarsa himpunan keajaiban ilmiah modern dan bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar, telah dimulai di Kairo pada hari Sabtu, 26 Oktober dan berakhir hari Minggu, 27 Oktober.
Konferensi ini mencakup 6 pertemuan ilmiah dan membahas serta mengkaji 21 artikel penelitian yang mencakup berbagai aspek mukjizat ilmiah dalam Alquran dan Sunnah. (HRY)