Dalam surat yang diserahkan kepada KTT tersebut, yang sampai ke Pusat Informasi Palestina, Hamas menekankan perlunya koalisi ini juga berupaya untuk mematahkan pengepungan di Gaza, menarik diri dari wilayah pendudukan, memberdayakan rakyat Palestina dengan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri, mendirikan negara Palestina yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, dan kembalinya para pengungsi Palestina ke kota-kota dan desa-desa tempat mereka mengungsi.
Gerakan Hamas menegaskan kembali posisinya untuk menangani secara positif setiap usulan dan gagasan yang menjamin penghentian agresi, penarikan pasukan pendudukan dari Gaza, kembalinya para pengungsi, bantuan bagi rakyat, penghentian pengepungan, rekonstruksi, dan pencapaian kesepakatan pertukaran yang nyata. Kuncinya terletak pada kembalinya kesepakatan pada 2 Juli lalu, dan penerapan Resolusi Dewan Keamanan 2735.
Hamas mengarahkan seruannya kepada semua negara dan entitas untuk bekerja pada tingkat individu dan kolektif untuk mengembangkan rencana dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan bantuan kepada penduduk di Jalur Gaza, dan untuk menyediakan kebutuhan tempat berlindung bagi mereka, terutama menjelang musim dingin.
Hamas meminta semua negara Arab dan Islam untuk memboikot pendudukan, membatalkan semua perjanjian normalisasi yang ditandatangani, dan berupaya mengisolasi pendudukan dengan segala cara yang mungkin.
Gerakan ini menyerukan penuntutan terhadap musuh, pemerintah musuh, dan kepemimpinan musuh secara hukum di semua forum internasional, dan agar para anggotanya diadili di pengadilan negara-negara yang kewarganegaraannya mereka miliki atau yang mereka kunjungi.
Dalam pesannya pada KTT Arab Islam, Hamas memperingatkan bahwa perang genosida yang dilakukan kelompok tersebut telah melewati hari ke-400, dan menekankan hasil pertemuan puncak sebelumnya yang diadakan pada 11 November 2023 dan keputusannya untuk memulai aksi internasional guna menghentikan perang di Gaza. menghentikan pengepungan terhadap wilayah tersebut, dan secara kolektif melawan segala upaya untuk mendeportasi rakyat Palestina dari tanah mereka. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com