IQNA

UNICEF Konfirmasi bahwa Israel Bunuh Lebih dari 200 Anak Lebanon

14:03 - November 12, 2024
Berita ID: 3481072
Dana Darurat Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melaporkan bahwa serangan pendudukan Israel di Lebanon pada hari Minggu mengakibatkan kematian 7 anak, menambah daftar panjang anak-anak yang dibunuh oleh Israel, sehingga jumlah total korban anak menjadi lebih dari 200. Hal ini terjadi di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Lebanon.

Organisasi tersebut menekankan bahwa “Berdasarkan hukum humaniter internasional, anak-anak tidak boleh menjadi sasaran,” dan menekankan bahwa melindungi mereka adalah kewajiban hukum.

UNICEF juga menyatakan bahwa gencatan senjata “sangat penting untuk mengakhiri kekerasan yang menghancurkan ini.”

Jumlah korban tewas di Lebanon meningkat menjadi 3.243 dalam pembantaian dan penyerangan yang terus meningkat.

Pasukan pendudukan Israel melanjutkan serangan tanpa henti mereka pada hari Senin terhadap desa-desa dan kota-kota Lebanon di selatan, Bekaa, dan utara, melakukan kekejaman lebih lanjut terhadap warga sipil sambil menghancurkan bangunan, infrastruktur, dan situs keagamaan dan bersejarah.

Dalam gelombang terbaru agresi Israel di selatan, jet tempur Israel melancarkan serangan udara di kota Saksakiyye di distrik Saida, menewaskan tujuh warga sipil dan melukai tujuh lainnya, menurut laporan awal. Pada saat yang sama, jet tempur Israel menargetkan kota Debbin di distrik Marjaayoun dengan dua rudal, sementara penembakan artileri menghantam kota Shebaa.

Serangan udara Israel juga menargetkan sebuah rumah di kota Yater, menghancurkannya sepenuhnya, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Nasional. Serangan tersebut juga meluas ke kota Burj Qalaway, dengan artileri Israel menembaki area di sekitar pusat penahanan Khiam.

Serangan udara selanjutnya menargetkan pinggiran kota Qana, area Ras al-Salib, dan pegunungan Batem. Serangan udara yang sangat intens dilakukan antara Ramadiyeh dan Siddiqin di distrik Tyre. (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

Kunci-kunci: unicef ، Konfirmasi ، israel ، lebanon
captcha