Menurut Iqna mengutip Echorouk Online, setelah sekian lama mengasingkan diri, Syekh Abou Jarra Soltani berhasil menulis tafsir Alquran sebanyak 25 jilid.
Di halaman resmi Syekh Soltani di jejaring sosial disebutkan bahwa pada Minggu pagi (10 November), revisi terakhir dari tafsir berjudul "Harakah al-Quran al-Majid fi al-Nafs wa al-Mujtama wa al-Tarikh)" telah selesai dan ini karya siap dipublikasikan.
Karya ini dianggap sebagai salah satu pencapaian berharga Perpustakaan Nasional Aljazair dan akan diterbitkan oleh Pusat Penerbitan Dar al Shamiyah.
Tafsir Alquran sebanyak 25 jilid akan segera diluncurkan dalam lebih dari 17.500 halaman, dan Syekh Soltani telah menulis, mengedit, dan merevisinya selama 12 tahun berturut-turut.
Syekh Abou Jarra Soltani berusia 70 tahun dan merupakan mantan ketua Gerakan Komunitas Aljazair untuk Perdamaian. Dia sebelumnya mengatakan bahwa dia takut mati sebelum bisa merampungkan tafsirnya.
Sheikh Soltani memegang tanggung jawab di dua kementerian Aljazair di dua pemerintahan dan juga presiden Asosiasi Moderat Dunia.
Pada tahun 2022, pemikir asal Aljazair ini mengumumkan di Echorouk online bahwa ia menghadiahkan Tafsir tersebut untuk kedua orang tuanya dan arwah temannya, almarhum Ali Fodil, direktur lembaga Echorouk. (HRY)