Paus Fransiskus Kecam Arogansi Rezim Zionis di Palestina
Menurut Iqna mengutip Arabi 21, Paus mengutuk arogansi para penyerang di Palestina dan Ukraina dalam posisi tersebut, yang diumumkan seminggu setelah ia berbicara tentang genosida di Gaza.
Pemimpin umat Katolik sedunia menyampaikan kata-kata ini pada tanggal 25 November, dalam rangka peringatan 40 tahun perjanjian damai antara Chile dan Argentina, dan menaruh perhatian pada perang-perang yang terjadi di dunia saat ini dan penderitaan-penderitaan yang menyakitkan setelah perang-perang tersebut.
Ia berkata: “Hari ini saya mengacu pada dua kegagalan umat manusia; Ukraina dan Palestina, dimana terdapat banyak penderitaan dan arogansi penjajah, melemahkan dialog.”
Mengkritik perdagangan senjata di dunia, Paus menyebut pembicaraan tentang perdamaian di tengah perang yang sedang berlangsung adalah semacam kemunafikan dan menyerukan agar dialog ditempatkan di jantung interaksi internasional.
Ia, yang untuk pertama kalinya secara terbuka mengutuk tindakan rezim pendudukan Zionis, menekankan dalam pertemuan para diplomat dan perwakilan agama: “Perdamaian harus didasarkan pada keadilan dan moderat serta dialog harus menjadi inti dari interaksi komunitas internasional.”
Paus menyampaikan komentar ini seminggu setelah peluncuran buku barunya, Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better, dalam bukunya, ia menyerukan penyelidikan terhadap situasi di Gaza untuk menentukan genosida, yang ditolak keras oleh Israel.
Perlu dicatat bahwa Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim Zionis, mengkritik kerasnya menyusul pernyataan Paus baru-baru ini, yang menuntut penyelidikan atas genosida yang dilakukan oleh rezim ini di Jalur Gaza. (HRY)
