Hamas Desak Liga Arab Tegas Lawan Rencana Israel Caplok Negara-negara Kawasan
“Pernyataan permusuhan dari para pemimpin penjajah menuntut respons tegas dari pemerintah Arab dan Islam untuk menghadapi ambisi ini dan menghentikan kejahatan mereka,” demikian pernyataan Hamas.
Komentar Hamas ini muncul setelah akun media sosial resmi Israel mempublikasikan peta yang menunjukkan wilayah Palestina bersama dengan Yordania, Suriah, dan Lebanon dicaplok ke dalam wilayah rezim tersebut.
Hamas menyebut peta tersebut sebagai bukti lebih lanjut dari sifat kolonial Israel, serta rencananya untuk meningkatkan agresi guna menundukkan kawasan dan merebut sumber dayanya.
Gerakan tersebut kemudian menyerukan tindakan tegas dari Liga Arab serta negara-negara Arab dan Islam untuk melawan ambisi Israel dan menghentikan kejahatannya terhadap rakyat Palestina.
“Kebijakan agresif ini dan pernyataan publik yang berulang, bersamaan dengan perang genosida brutal dan pembersihan etnis yang terus berlangsung di Gaza dan Tepi Barat, menuntut tindakan tegas dari Liga Arab dan pemerintah Arab serta Islam. Sangat penting untuk melawan ambisi ini, menghentikan kejahatan zionis yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina kami, dan memberikan semua bentuk dukungan serta solidaritas dalam menghadapi rencana fasis yang menargetkan seluruh kawasan,” bunyi pernyataan Hamas.
Peta tersebut muncul setelah Menteri sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mengungkapkan keinginannya untuk tidak hanya menaklukkan semua wilayah Palestina hingga Sungai Yordan, tetapi juga Suriah, Yordania, dan Lebanon.
Dia juga menyatakan ambisinya untuk mencaplok wilayah Arab yang mencakup hingga Irak dan Arab Saudi.
Dalam pernyataan sebelumnya, Hamas mendesak populasi Arab dan Muslim, serta orang-orang merdeka di seluruh dunia, untuk memberikan tekanan lebih besar pada pemerintah dan organisasi internasional agar bergerak melampaui sekadar kecaman dan pernyataan, dan untuk “memikul tanggung jawab mereka dalam menghentikan holocaust yang sedang dilakukan oleh penjajah Zionis, yang merasa aman dalam kejahatannya di bawah perlindungan Amerika.” (ARN)
Sumber: arrahmahnews.com
