Penyelenggaraan Seminar Ilmiah di Musabaqoh Alquran Internasional Aljazair ke-20
Menurut Iqna mengutip radioalgerie, seminar Alquran ini diadakan di bawah pengawasan Youssef Belmahdi, Menteri Agama dan Wakaf Aljazair, dalam rangka Kompetisi Hafalan dan qiraat Alquran Internasional Aljazair ke-20, yang saat ini sedang diadakan di negara tersebut.
Dalam seminar ini, Tahir bin Al-Ghauni Idris Na'im al-Muhasibi, seorang wasit Nigeria, menyampaikan pidatonya berjudul "Keutamaan Alquran dan Kebanggaan Menghafal dan Mengamalkannya," dan Yusuf bin Musleh bin Mahal Al-Raddadi, seorang juri Saudi, menyampaikan pidatonya tentang topik mengenal gaya qiraat pada periode kuno dan kontemporer.
Youssef Belmahdi dalam sambutannya di seminar tersebut mengatakan: “Penyelenggaraan seminar semacam ini, dengan melibatkan dua orang juri dari Arab Saudi dan Nigeria, merupakan bagian dari penutupan rangkaian seminar Alquran di tujuh Provinsi Aljazair yang telah memberi manfaat bagi para pelajar Alquran dan imam masjid”.
“Penyelenggaraan program-program intelektual dan ilmiah seperti ini merupakan kegiatan tambahan dalam musabaqoh Alquran internasional Aljazair, yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan manfaat bagi panitia qiraat dan pembina pendidikan Alquran dari pengalaman panitia juri musabaqoh,” imbuh Menteri Wakaf Aljazair.
Ia menekankan pentingnya upaya Aljazair, di bawah pengawasan presiden negara itu, untuk melayani Alquran, dan menyatakan bahwa upaya tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk di sekolah-sekolah dan zawaya (sekolah Alquran tradisional).
Kompetisi ini dimulai pada hari Rabu, 22 Januari, dan berlanjut hingga hari ini, 25 Januari. Acara penutupan musabaqoh akan diadakan pada hari Minggu, 26 Januari, di mana tiga pemenang teratas di setiap kategori akan diberikan penghargaan.
Perwakilan dari 46 negara Arab dan Islam berpartisipasi dalam tahap penyisihan musabaqoh ini, dan 20 di antaranya, baik laki-laki maupun perempuan, melaju ke babak final. (HRY)
