Dalam wawancara televisi pertamanya, yang dilakukan dari Grand Serail, Salam menyatakan, “Lebanon telah memenuhi perannya dalam mengimplementasikan Resolusi PBB 1701 dan mekanisme pemantauannya. Kami tidak akan mengabaikan komitmen kami.”
Ia mencatat bahwa pernyataan resmi akan membahas tantangan yang dihadapi negara tersebut, khususnya penarikan pasukan Israel dan upaya rekonstruksi.
Salam juga mengungkapkan bahwa ada kemungkinan bagi para pengungsi Suriah untuk kembali setelah terjadi perubahan dalam kepemimpinan Suriah. Ia mengumumkan rencana untuk mengunjungi Damaskus dan bertemu dengan Presiden sementara Ahmad Sharaa.
Pada hari Senin, media Israel melaporkan bahwa Amerika Serikat menyampaikan pesan kepada pimpinan Israel, yang menyatakan bahwa gencatan senjata di Lebanon tidak akan diperpanjang dan bahwa pasukan Israel harus mundur paling lambat tanggal 18 Februari. Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengonfirmasi bahwa penarikan pasukan “Israel” tetap sesuai jadwal dan bahwa Tel Aviv belum meminta perpanjangan. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com