Hujjatul Islam Yahya Jahangiri, mubaligh internasional dan pengajar hauzah dan universitas, menghadiri dan memberikan pidato di konferensi kedua tentang "Membangun Jembatan Antar Mazhab Islam" di Makkah pada hari Jumat, 7 Maret.
Jahangiri menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Iqna: “Konferensi ini dimulai pada 6 Maret di Makkah dengan kehadiran 400 tamu dari 90 negara dan berakhir kemarin.”
Hujjatul Islam Jahangiri menambahkan: “Sebagai salah satu pembicara dalam konferensi ini, saya tegaskan bahwa saat ini kita, para ulama, memiliki misi dan tugas penting. Daripada berbicara tentang perpecahan, kita harus berjanji di Baitullah dan di bulan suci Ramadhan untuk mengerahkan seluruh kemampuan dan kapasitas kita guna memimpin umat Islam, khususnya para pemuda, sampai ruh Rasulullah (saw) meridhai kita”.
Anda dapat melihat sebagian pidato Hujjatul Islam Jahangiri dalam video di bawah ini:
Ia melanjutkan, “Pada konferensi Makkah, saya sampaikan bahwa saat ini, para pengikut Islam dapat ditemukan di mana-mana di dunia, dari Jepang hingga Australia, Kuba, dan Norwegia. Sebagai seorang profesor studi Islam di empat benua dan di hampir 40 negara, saya telah melihat hakikat ini”.
Hujjatul Islam Jahangiri di penghujung menyatakan: “Pemuda Muslim, khususnya di negara-negara non-Islam, tengah menghadapi bahaya dan kerugian baru yang serius seperti kecerdasan buatan dan dunia maya. Jika kita tidak bergandengan tangan, teknologi ini, alih-alih melayani kemanusiaan dan Islam, akan bertentangan dengan kemanusiaan, moralitas, dan agama. Hal ini juga dijelaskan dalam pidato di konferensi Makkah”. (HRY)