Menurut Iqna, Museum Islam Penang adalah museum tentang Islam dan artefak Islam di George Town, Penang, Malaysia.
Deskripsi umum
Museum ini memamerkan sejarah ras Muslim Melayu dan peran mereka dalam memperkaya sejarah wilayah ini serta menyebarkan agama Islam di dalamnya, dan berisi artefak dan informasi tentang tokoh-tokoh terkemuka di Penang. Rute haji yang panjang dari laut ke Arab Saudi, yang biasa dilalui jamaah haji Malaysia di masa lalu, juga diperlihatkan.
Latar belakang
Museum ini terletak di sebuah vila yang dibangun pada tahun 1860 dan kemudian direnovasi, yang dulunya merupakan tempat tinggal seorang pedagang lada. Renovasi villa selesai pada tahun 1996 dan pada tahun 1999 menerima penghargaan untuk proyek terbaik.
Museum ini terletak di George Town, ibu kota negara bagian Penang, Malaysia. Kota ini menonjol dibandingkan kota-kota lain di negara ini karena keberagaman budayanya, dan merupakan kombinasi warisan Islam dan Asia. Artefak kuno yang berkaitan dengan peradaban Inggris selama era kolonial Inggris juga dapat dilihat di kota ini.
Penamaan
Museum Islam Penang juga disebut Istana Sayyid Muhammad Al-Attas. Dia adalah seorang pedagang dari Aceh (provinsi di Indonesia yang sekarang terletak di Sumatera Utara) dan berdagang antara kota Aceh dan Penang. Ia berperan penting dalam mempersenjatai rakyat Aceh selama Perang Aceh dengan Belanda pada abad ke-19.
Sebelum istana ini dijadikan museum, istana ini merupakan tempat tinggal Sayyid Muhammad al-Attas dan kemudian putranya. Saat itu, di istana ini diselenggarakan acara menandai dimulainya tahun baru Hijriah (1 Muharram) yang dihadiri oleh tokoh agama, sosial, politik, dan pengusaha Penang.
Pada tahun 1993, Dewan Kota Penang membeli istana tersebut di bawah pengawasan pemerintah federal dan dengan bantuan dari Prancis.
Desain museum
Gaya arsitektur Museum Islam Penang berasal dari pertengahan abad ke-19. Istana ini adalah salah satu dari sedikit bangunan dari era itu di Penang yang menggunakan banyak elemen Islam dalam arsitekturnya.
Kegiatan
Museum ini menyimpan koleksi tembikar, barang-barang rumah tangga, pakaian, dan perhiasan yang tak tertandingi keindahannya serta nilai seni dan sejarahnya.
Museum ini menyajikan gambaran Penang yang menyerupai pemandangan kecil dari masa lalu hingga masa kini. Ini adalah museum yang berupaya memamerkan warisan ini kepada masyarakat Penang dan pengunjung dari seluruh dunia.
Museum ini memamerkan peran dan kontribusi para pemimpin Malaysia dalam pertumbuhan dan penyebaran Islam di negara ini dan kota Penang, dan memperkenalkan tokoh-tokoh paling terkemuka di negara ini yang berpengaruh di Penang pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Jam Kerja museum
Jam buka museum adalah dari Sabtu hingga Kamis, kecuali Jumat, dari pukul 09.30 hingga 18.00, dan biaya masuk untuk orang dewasa adalah 3 ringgit. (HRY)