Peran IQNA dalam Inovasi dan Transformasi Kegiatan-kegiatan Alquran
Menurut iqna, pertemuan Nowruz komunitas Alquran kesepuluh, yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Alquran Internasional (IQNA), diadakan pada Senin sore, 7 April, di area terbuka kantor berita tersebut, dengan kehadiran sekelompok pejabat, pakar, ulama, dan profesor Alquran negara.
Acara dimulai dengan penampilan oleh Habib Mahkam, salah satu pelopor Alquran, Ali Asghar Shoaei; Qari internasional membacakan beberapa ayat Alquran, diikuti oleh Ahmad Masjed-Jamei. Mantan Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam sekaligus salah satu pendiri IQNA, sebagai pembicara pertama dalam acara tersebut, menyampaikan pidato.
Jalil Baitmashali; Ketua Organisasi Akademisi Alquran negara yang berafiliasi dengan Jihad Akademik sekaligus CEO IQNA, menyampaikan pidato singkatnya seraya mengucapkan terima kasih kepada para pakar dan guru besar Alquran atas kehadiran mereka pada acara tersebut. “Saya telah menyiapkan tiga topik untuk dibahas pada acara ini, namun saya hanya akan menyebutkan satu, yaitu penyelenggaraan Musabaqoh Alquran Internasional Mahasiswa Muslim ketujuh tahun ini. Harus saya akui bahwa musabaqoh-musabaqoh ini termasuk inisiatif berharga dari Jihad Akademik, dan organisasi ini telah melaksanakan berbagai kegiatan dan kerja berharga dan berprinsip dalam hal ini.”
Pengumuman Partisipasi 64 Negara dalam Musabaqoh Alquran Mahasiswa Muslim ke-7 Sejauh ini
Ketua Organisasi Akademisi Alquran negara menyatakan: "Musabaqoh dua tahunan ini telah diselenggarakan enam kali sejauh ini, dan diselenggarakan di Masyhad, Teheran, Tabriz, dan Isfahan. Sudah tujuh tahun musabaqoh ini mengalami stagnasi karena berbagai alasan, termasuk pandemi Corona. Kami akan segera menyelenggarakan edisi ketujuh, dan dengan bantuan Markas Besar Koordinasi Tertinggi untuk Musabaqoh Nasional, kami dapat memperoleh izin yang diperlukan untuk menyelenggarakannya. Menurut statistik terbaru, 64 negara telah secara resmi mengumumkan kesiapan mereka untuk berpartisipasi, dan dalam kategori resitasi saja, enam warga Mesir mendaftar untuk berpartisipasi dalam musabaqoh tersebut.”
“Salah satu keistimewaan musabaqoh ini adalah diumumkannya pendaftaran tahap pertama bagi mahasiswa dari universitas di luar Iran, dan pada tahap kedua, melalui surat menyurat, mahasiswa asing di universitas di negara tersebut juga akan diundang, dan diharapkan banyak mahasiswa dari berbagai negara yang mendaftar untuk hadir,” imbuh Baitmashali.
Sekretaris Musabaqoh Alquran Internasional Mahasiswa Muslim ke-7 mengatakan: “Tahap penyisihan dan semi-final musabaqoh ini akan diadakan pada bulan mendatang.”
Terbentuknya Wadah Pemikiran Bebas, perhatian terhadap kebudayaan Iran dalam kegiatan-kegiatan Alquran, keikutsertaan dalam penyusunan dan penerbitan riwayat-riwayat para pelopor dan ulama Alquran, serta terjalinnya persatuan di kalangan aktivis Alquran, perhatian yang efektif dan perhatian terhadap peran perempuan dalam bidang kegiatan-kegiatan Alquran, serta tuntutan komunitas Alquran untuk mendirikan suatu lembaga profesi merupakan sebagian dari permintaan yang disampaikan oleh para undangan pertemuan Nowruz komunitas Alquran, yang agar dapat dipenuhi oleh IQNA melalui berbagai kegiatan media. (HRY)
