Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, Presiden AS Donald Trump telah menghadapi gelombang kritik setelah mengunggah foto dirinya berpakaian seperti Paus dengan kecerdasan buatan di platform Truth Social.
Trump muncul dalam gambar ini mengenakan jubah kepausan putih dan mengarahkan jari telunjuk kanannya ke langit.
Hal ini terjadi beberapa hari sebelum para kardinal memulai pertemuan tertutup untuk memilih pengganti Paus Fransiskus. Ketika wartawan bertanya kepada Trump siapa yang ia inginkan menjadi paus berikutnya, ia menjawab: "Saya sendiri ingin menjadi paus. Ini akan menjadi pilihan pertamaku."
Konferensi Katolik Negara Bagian New York, yang mewakili para uskup negara bagian dalam berurusan dengan pemerintah, mengkritik keras Trump karena merilis gambar ini.
"Tidak ada yang pintar atau lucu tentang gambar ini, Tuan Presiden," kata organisasi Kristen tersebut dalam sebuah pesan di X Network.
Pesan itu berlanjut: "Kami baru saja memakamkan Paus Fransiskus terkasih kami dan para kardinal akan mengadakan konklaf rahasia untuk memilih penerus baru Santo Petrus. Tolong jangan mengolok-olok kami."
Pengguna media sosial juga mengkritik tindakan Trump, menuduhnya mengejek kematian Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia, dan menyebut presiden AS itu tidak pengertian.
"Ini tidak menghormati gereja dan Tuhan sendiri... dia pada dasarnya adalah antikristus," tulis seorang pengguna.
"Ini menjijikkan dan benar-benar menyinggung," tulis pengguna lainnya.
Perlu dicatat bahwa Trump menghadiri pemakaman Paus Fransiskus minggu lalu, perjalanan luar negeri pertamanya sejak kembali berkuasa. Sekitar 20 persen orang Amerika mengidentifikasi diri sebagai Katolik, dan jajak pendapat November lalu menunjukkan bahwa hampir 60 persen dari mereka memilih Trump. (HRY)