Mengenang Syekh Muhammad Rifat dalam Program Pencarian Bakat Mesir
Menurut Iqna mengutip Fito, seniman dan aktivis media Mesir Isaad Younis menampilkan laporan video tentang Syekh Muhammad Rifat, mendiang qari Mesir dan salah satu tokoh qari terkemuka di negara itu, di acara TV Dawlat Al Telawah.
Biografi Syekh Rifat ini menjelaskan bagaimana beliau mulai menghafal Alquran sejak kecil dan bagaimana suara sang qari Alquran yang telah meninggal menyebar ke seluruh dunia.
Laporan di atas menekankan: “Syekh Rifat adalah suara yang diturunkan dari langit, membawa semilir angin dan cahaya yang turun ke hati bagai dahan-dahan pohon yang baru pertama kali tersentuh embun, dan pemilik suara ini dijuluki Gitar Langit”.
Ia lahir di sebuah rumah sederhana di kawasan Maghreb Kairo, dan meskipun penglihatannya terbatas, Tuhan memberinya penglihatan yang tak terpadamkan, dan suaranya membangun jembatan cahaya antara langit dan bumi.
Pada usia 9 tahun, Syekh Rifat menghafal Alquran bagaikan lautan yang menyimpan rahasia, dan menyempurnakan serta melanjutkan perjalanannya dengan menghafal tujuh qiraat (tujuh qiraat Alquran).
Perlu diketahui, program Dawlat Al Telawah merupakan ajang kompetisi bakat terbesar dalam bidang tilawah dan tajwid Alquran, yang disiarkan di saluran satelit Al-Hayat, CBC, Al-Nas, Misr Quran Karim, dan platform "watch it".
Waktu tayang program ini telah diumumkan pukul 21.00 setiap Jumat dan Sabtu.
Hadiah musabaqoh ini bernilai 3,5 juta pound Mesir, dengan masing-masing dua pemenang pertama menerima satu juta pound untuk tilawah dan dua rangkaian tilawah. Seluruh Alquran akan direkam dengan suara mereka dan disiarkan di jaringan Egypt Holy Quran.
Keduanya juga akan memimpin salat berjamaah di Masjid Imam Husein (as) di Kairo selama bulan Ramadhan mendatang.
Menurut laporan tersebut, tahap awal musabaqoh disambut baik oleh para peserta, dan lebih dari 14.000 orang dari berbagai provinsi berpartisipasi dalam acara tersebut.
Panitia juri terdiri atas para tokoh agama dan ulama senior dari Mesir dan dunia Islam, termasuk Syekh Hassan Abdel Nabi; Wakil Komite Revisi Alquran Al-Azhar, Taha Abdel Wahab; pakar audio dan otoritas Alquran, Mustafa Hassani; dan penceramah serta qari Muslim Syekh Taha Nomani. (HRY)
