IQNA

Takwil Dalam Perspektif Allamah Thathbai

2:26 - January 02, 2012
Berita ID: 2249423
Abdul Karim Behjat Pour: Allamah Thabathabai berpandangan bahwa takwil merupakan sebuah kumpulan dari hakikat pesan sisi batin Al Quran yang pada hari kiamat nanti akan berwujud lahir
Hojjatul Islam Wal Muslimin Abdul Karim Behjat Pour dalam wawancaranya dengan IQNA menyampaikan hal itu dan menambahkan, bahwa perbedaan antara tafsir dan takwil dalam pandangan Allamah Thabathabai adalah bahwa tafsir merupakan pemaknaan makna lahiriah kata yang menjelaskan sebagian dari ekstensnya sedangkan takwil adalah ekstens lain yang merupakan sisi batin dari makna ayat.


Salah Seorang anggota Pusat Riset Al Quran dan Budaya ini lebih lanjut menjelaskan, bahwa allamah juga membedakan tafsir dengan tathbiyq dan jary (baca penerapan makna ayat) yang makna kata kedua ini tidaklah mewakili semua makna ayat, ia hanya menyebutkan sebagian dari ekstens yang dimaksud dengan ayat tersebut.


Menurutnya seluruh ayat Al Quran dengan seluruh pesannya merupakan sebuah pesan yang merupakan sebuah kesatuan yang memiliki sisi batin. Dan yang batin ini nanti di hari kiamat akan muncul sebagai sesuatu yang tampak dan lahir, sebagaimana firman Allah SWT di hari dimana akan datang takwilnya.


Sebagai contoh kalau Imam Ali disebut dalam hadits sebagai Al Quran yang berjalan dan berbicara, maka semua apa yang merupakan pesan Al Quran bisa disaksikan dalam kehidupan Imam Ali dan ini memiliki sisi batin yang kelak di hari kebangkitan akan terkoak dan nampak jelas bagi seluruh manusia, tambahnya.


Penulis buku Al Quran Kitab Yang Dijamin Keasliannya ini juga menyebutkan, bahwa dirinya menukil dalam bukunya dasar-dasar tafsir Ahlussunah dan Syiah, apa yang ditegaskan oleh Allamah Thathabai, bahwa makna batin Al Quran tidaklah mungkin bertentangan dengan makna lahiriah ayat al Quran. Karenanya siapapun tidak bisa mengklaim bahwa dirinya berpegang teguh dengan makna batin sebuah ayat dan mengabaikan makna lahirnya, karena dengan mengabaikan makna lahir, maka pemahaman akan makna batin akan pasti salah.


Menurut dirinya, Allamah Thabathabai dengan tegas menyatakan, bahwa barometer kebernaran makna batin itu adalah dengan tidak bertentangan dengan makna lahir ayat.


Behjat Pour juga mengatakan, bahwa Allamah Thathabai adalah seorang penafsir yang memiliki ketelitian dan kehati-hatian luar biasa untuk membedakan antara tafsir dengan tathbiyq (penerapan) karenanya di seluruh tafsir Mizan dari juz 1 hingga 20 beliau memisahkan beberapa pembahasan yang tidak langsung merupakan tafsir Al Quran walaupun tetap memiliki hubungan dengan tafsir Al Quran dan terilhami olehnya.


Dengan hal itu Allamah ingin menunjukkan, bahwa area tafsir tidak boleh dicampur aduk dengan lainnya, namun pada saat yang sama bidang lainnya, baik filsafat, sosial, budaya dan sejarah bukan berarti hal yang tidak ada hubungan nya sama sekali dengan firman Tuhan dalam Al Quran, tegasnya.


Bahkan berkenaan dengan hadits baik dari jalur Ahlussunah atau Syiah Allamah juga memperlakukan hal yang sama, memisahnya dari pembahasan tafsir ayat, dengan tujuan yang sama, tambahnya.


921117

captcha