IQNA

Menilik Islamfobia di Barat

Kemunculan ISIS, Memarakkan Sekularisme dan Melambatkan Pertumbuhan Islam

8:38 - December 08, 2014
Berita ID: 2616248
Amerika dan negara-negara pendukungnya dengan menciptakan intrik Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan pemediaan kejahatan-kejahatan anasir takfiri ini telah memperlambat jalan penyebaran Islam di Eropa dan mereka mendapatkan kesempatan terbaik untuk memublikasikan sekularisme dan perkembangan aliran ini di dunia.

Menurut laporan IQNA, Muhammad Hussain Hussaini, Ketua Akademi Kebudayaan Qaid A’dzam, Pakistan dan penulis dalam harian negara ini di bagian pertama makalahnya yang diberikan kepada IQNA telah mengulas Islamfobia di media-media Barat dengan topik “Peran dan Kedudukan Media dalam Melawan Radikalisme dan Ekstremisme” dan upaya media-media Barat untuk menyebarkan hal tersebut di kalangan pikiran-pikiran umum dunia dan sekarang ini kita akan membaca bagian kedua dan bagian akhir makalah ini, yang menjelaskan tentang tujuan media-media ini dari Islamfobia dan cara melawan fenomena ini.
Media-media Barat sangat ambisius dalam peristiwa serangan bertubi-tubi Israel ke Palestina, sampai-sampai seolah-olah rakyat tertindas Palestina yang melakukan penyerangan ke Israel dan rezim penjajah ini untuk membela diri, mereka tinggal di kamp-kamp mereka dan terpaksa meluncurkan roket-roket mereka ke rakyat Palestina.
Dari sisi yang lain Amerika dan juga PBB dengan tekanan lobi rezim Zionis membela Israel dan mengenalkan kelompok Muqawamah sebagai teroris dan faktor pembunuh masyarakat dan dengan bantuan media-media tersebut mereka meraih tujuan-tujuan ini.
Amerika guna menguasai negara-negara Islam dan menjarah kekayaan dan kepemilikan negara-negara ini menjadikan teroris sebagai dalih dan menyerang satu persatu negara-negara Islam dan sebelum menyerang mereka telah melancarkan perang psikologis dimana masyarakat dunia tidak mengenal jalan lain lagi kecuali hanya menyerang negara-negara Islam.

 

Penentangan Islam dengan Rasionalisme; Kebijakan Undang-undang Media-media Barat
Kebijakan-kebijakan media-media ini menulis demikian bahwa Islam sangat menentang rasionalitas dan rasionalisme, dan sejumlah kaum muslimin menganggap tujuan hidupnya hanya untuk berjihad melawan Barat.
Di setiap sudut dunia saat terjadi peristiwa teroris, maka langsung menisbatkannya kepada Islam, Al-Quran dan kaum muslimin dan di atas gambar ledakan diperlihatkan gambar Al-Quran dan masjid.
Beberapa film dengan topik Islam, Arab dan jihad dibuat, yang mana nama-nama sebagian teroris tersebut pasti diberi nama Muhammad, Mahdi dan nama-nama Islam lainnya dan nafsu membunuh seorang Amerika atau Barat sangat terlihat kental dan mencolok sekali di mata-mata para teroris ini !.
Dalam ruang film-film ini terlihat pelarian para teroris muslim ke masjid-masjid, pembelajaran jihad di sekolah dan hauzah-hauzah dengan memakai pakaian-pakaian Islam dan hijab oleh wanita muslimah dan ini tidak menunjukkan kecuali hanya Islamfobia semata.

 

Mengenalkan Islam Sebagai Bahaya untuk Barat dengan Dukungan Lobi Zionis
Upaya media dan para penulis harian dan majalah-majalah untuk memunculkan Islam sebagai bahaya besar bagi Barat, khususnya Amerika dilakukan dengan dukungan dan tekanan lobi-lobi Zionis dan mereka berkeyakinan bahwa setiap citra brutal Islam dipaparkan ke dunia, maka akan bermanfaat untuk rezim penjajah Israel dan rezim ini dapat melanjutkan pembunuhan rakyat Palestina dengan sesuka hati dan seenaknya sendiri.
Sekarang ini pemaparan citra Islam dalam bentuk al-Qaidah dan ISIS dilakukan dalam rangka tujuan ini, ketika beberapa bulan lalu untuk pertama kalinya disebarkan penyembelihan banyak orang, khususnya orang-orang Eropa, maka masyarakat Amerika dan Barat dengan melihat fenomena ini akan sangat terpengaruh sekali, para wanita akan pingsan dan kondisi para lelaki dan pemuda akan kacau balau, apakah semua ini tidak bisa diberi nama lain kecuali adalah Islamfobia?

 

Tujuan Media dari Islamfobia
Sudah pasti bahwa dibalik permaian-permainan media dan Islamfobia ini terselubung  pelbagai tujuan yang dicari dan dikehendaki oleh Barat dan Amerika. Dan kita akan melihat tujuan-tujuan tersebut dibawah ini:
- Amerika dan Barat dengan permainan ini telah melambatkan perkembangan Islam di Eropa, sementara sebelum munculnya ISIS, Islam sedang berkembang dengan cepat di Amerika, Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Sekarang ini dengan memperlihatkan citra buruk ISIS sebagai delegasi Islam dalam media dan pengulangan sehari-hari kata Negara Islam untuk anasir takfiri ini, citra sejati Islam tersembunyi di balik pembunuhan ini dan selanjutnya sedikit sekali orang yang mau mencari penelitian tentang Islam.
- Dengan fenomena ISIS dan penciptaan konflik di negara-negara Islam, maka negara-negara ini sibuk melakukan perang intern dan ambisi Israel pun aman dan munculnya anasir takfiri ini telah menyiapkan ketenangan untuk Israel dan penjajahannya; sementara Israel setelah perang Lebanon dan Gaza melihat dirinya sedang di ambang kehancuran.

 

Kepulihan Krisis Ekonomi Amerika dengan Penjualan Senjata ke ISIS
- Dengan terbentuknya anasir teroris dan takfiri ISIS, maka pabrik-pabrik persenjataan California kini kembali aktif, pabrik-pabrik ini selain menjual senjata ke anasir takfiri juga menjual ke negara-negara yang terlibat dalam fenomena ini dan dengan hal ini problem krisis ekonomi Amerika mengalami pemulihan.
- Lewat aktivitas ISIS, kebangkitan Islam dan persatuan Islam dan upaya negara-negara Islam untuk menghidupkan Islam suci Muhammadi sangat mengalami kendala dan dari satu sisi para musuh Islam dengan intrik anasir takfiri mendapatkan nafas dan jiwa baru.
- Sekarang ini media-media Barat mendapatkan kesempatan sejarah terbaik untuk Islamfobia dan menistakan kebijakan-kebijakan Islam dan revolusi Islam dan mayoritas program-program politik sosial Barat dan Amerika memublikasikan ISIS, sebagai Islamfobia.
- Penistaan terhadap Al-Quran dan Rasulullah (Saw) pada tahun-tahun sebelumnya dalam media-media negara-negara Barat memberikan hasil kebalikan dan Barat dengan mengecam penistaan-penistaan ini menemukan tendensi ke Islam, namun sekarang ini konversi ke agama terang ini sedikit pudar; dikarenakan media-media fanatik ini menemukan kesempatan baik sehingga dengan refleksi tindakan-tindakan anti-Islam ISIS memperlihatkan penistaannya dengan bentuk sebaik mungkin dan menyemarakkan Islamfobia dan menghalangi serta mencegah perkembangan Islam suci Muhammadi.
- Dengan menciptakan intrik ini, negara-negara pendukung Islam seperti Iran dan kebangkitan-kebangkitan Islam yang merintangi jalan para adidaya, hari-hari ini merasakan bahaya intrik ini di perbatasan-perbatasan mereka dan bahkan juga di dalam negaranya, dari satu sisi perubahan-perubahan sehari-hari negara Irak dan Suriah tidak dapat diprediksikan dan pembagian dan intrik membahayakan negara-negara pendukung Islam dan muqawamah.

 

Ruang untuk Menyebarkan Sekularisme
-  Amerika dan negara-negara pendukungnya dengan menciptakan intrik ISIS dan pemediaan kejahatan-kejahatan anasir takfiri ini di jejaring seperti BBC, CNN dan Fox News dan harian-harian New York Times telah mendapatkan kesempatan terbaik untuk memublikasikan Sekularisme dan menyiapkan perspektif bagus untuk masa depan aliran ini di dunia.
- Media-media Barat dengan mengaitkan ISIS kepada Islam dan seluruh kelompok-kelompok Islam seperti Hamas, Hizbullah dan Muqawamah Palestina telah membuka jalan untuk kejahatan-kejahatan Israel dan pembunuhan para wanita dan anak-anak oleh rezim penjajah ini dan terus memperlihatkan Hamas, Hizbullah dan kelompok-kelompok Muqawamah di Palestina dan Lebanon tidak memiliki perbedaan khusus dengan anasir ISIS dan al-Qaidah.

 

Penistaan Citra Islam dengan Nama Islam Sendiri
- Di antara tujuan-tujuan intrik ini adalah menistakan Islam dengan nama Islam itu sendiri, menciptakan sektarianisme di seluruh penjuru dunia dan peperangan negara-negara Islam.

 

Solusi Melawan Islamfobia Media-media
Untuk menyebarkan Islam sejati harus memilah citra para pembesar dan Islamolog sejati, tidak seharusnya menyandingkan citra para teroris buatan Barat seperti Osamah bin Laden dan al-Baghdadi, sebagai para delegasi Islam dalam satu barisan dengan citra-citra seperti Imam Khomeini (ra), Sayid Hassan Nasrullah dan Khaled Mashaal.
Negara-negara Islam harus berupaya untuk mendirikan media-media aktif dan harus menyebarkan berita dan program-program politik dengan bahasa-bahasa hidup dunia, seperti Inggris, Arab, Jerman, Perancis dan memaparkan citra benar Islam.
Sudah pasti bahwa dialog tentang Islam dengan orang-orang yang tidak mengetahui tentang agama terang ini hanya akan menistakan citra Islam semata, dengan demikian untuk hal ini harus meminta pendapat dari para Islamolog sejati dan mengundang mereka untuk berdialog.
Dengan demikian, negara-negara Islam dan para cendekiawan muslim, dengan kerjasama organisasi-organissasi Islam dan lembaga kebudayaan harus menutupi kekosongan dalam penyebaran berita dan program-program dialog politik dan tidak membiarkan aktif mereka yang memiliki hasrat untuk memburukkan Islam.

2615907

Kunci-kunci: Ekstrim
captcha